Dalil Tabarruk
anak-anak para Sahabat kepada Nabi saw :
– Imam Muslim
dalam kitab Shohih-nya jilid 1 halaman 164, bab Hukmu Bauli at-Thifl ar-Rodhi’
atau pada jilid 6 halaman 176, bab Istihbab Tahnik al-Maulud menjelaskan secara
gamblang tentang prilaku para Salaf Sholeh dalam mengambil berkah Rasulallah
saw. untuk anak-anak mereka. Atas dasar itu, Ibnu Hajar dalam kitab al-Ishobah
jilid 3 halaman 638 (detailnya pada: Huruf wau, bagian pertama, bab wau kaf,
tarjamah Walid bin Uqbah, nomer 9147) menjelaskan:
“Setiap bayi
pada masa hidup Rasulullah di hukumi sebagai pribadi yang telah melihat Rasul.
Hal itu karena syarat-syarat terlaksananya kaum Anshar dalam mendatangkan
anak-anak mereka kepada Rasul agar dipeluk dan diberi berkah (tabarruk) telah
terpenuhi”. Hingga dikatakan: ‘Sewaktu Makkah ditaklukkan (fath), para penghuni
Makkah pun berdatangan kepada Nabi dengan membawa anak-anak mereka supaya dapat
dibelai (diusap) kepalanya oleh beliau yang kemudian beliau do’akan’ ”.
– Dari ummu
Qais: “Suatu saat dia mendatangi Rasululah dengan membawa serta anaknya yang
masih kecil, yang masih belum memakan makanan. Rasulullah meletakkanya di
pangkuannya. Tiba-tiba anak itu kencing dipakaian beliau. Kemudian beliau
meminta air dan menyiramkannya (pada pakaian) dan tidak mencucinya”. (Shohih
al-Bukhari jilid 1 hal. 62 kitab al-Ghasl; Sunan an-Nasa’i jilid 1 hal.93 bab
Baul as-Shobi al-Ladhi lam Ya’kul at-Tho’am; Sunan at-Turmudzi jilid 1 hal.
104; Sunan Abu Dawud jilid 1 hal. 93 bab Baul as-Shobi Yushibus Tsaub; Sunan
Ibnu Majah jilid 1 hal. 174).
Ibnu Hajar
berkata: “Dari hadits ini memberikan beberapa pengertian, penekanan akan
pergaulan secara baik, rendah diri (Tawadhu’), memeluk anak bayi dan pemberian
berkah dari pribadi yang memiliki kemuliaan, dan membawa anak kecil pra dan
pasca kelahiran” (Fathul-Bari jld.1 hal.326 kitab al-Wudhu’ bab Baul as-Shobi
hadits ke-223).
– Dari Ummul
Mukminin Aisyah: “Dahulu, Rasulullah selalu didatangkan bayi (kepadanya) yang
kemudian beliau peluk mereka untuk diberi berkah“.( Kitab Musnad Imam Ahmad bin
Hanbal jilid 7 halaman 303 kitab al-Wudhu bab 59 bab Baul as-Shibyan hadits
ke-223).
– Dari
Abdurrahman bin ‘Auf, beliau berkata: “Tiada seorang yang baru melahirkan
kecuali bayi itu didatangkan kepada Rasul untuk dido’akan”. (Lht. Kitab
al-Mustadrak as-Shohihain karya al-Hafidz al-Hakim an-Naisaburi jilid 4 hal.479
; Kitab al-Ishobah karya Ibnu Hajar jilid 1 hal.5 dalam Khutbah kitab, bagian
kedua).
– Dari Muhammad
bin Abdurrahman pembantu (maula) Abi Thalhah yang berbicara tentang Muhammad
bin Thalhah, beliau berkata: “Sewaktu Muhammad bin Thalhah lahir, aku
membawanya kepada Rasulullah untuk dipeluk dan dido’akannya. Hal itulah yang dilakukan
Rasul kepada para bayi yang ada”. (Lihat: Kitab al-Ishobah karya Ibnu Hajar
jilid 5 halaman 5 pada Khutbah Kitab, bagian kedua).
(bersambung ke
bagian V)
sumber: everyoneweb.com/tabarruk/
Posting Komentar
Posting Komentar