Peran Pondok Pesantren sejak zaman sebelum kemerdekaan sampai saat ini sangatlah dibutuhkan oleh bangsa Indonesia. Hal senada di tegaskan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama
(PBNU) Said Aqil Siradj yang memandang peran pesantren signifikan dalam pembentukan
negara Indonesia. Dimulai dari semangat jihad melawan penjajah yang
dikumandangkan pendiri NU K.H Hasyim Asy'ari hingga aktifnya K.H Wahid Hasyim
di BPUPKI dan PPKI.
"Konsep filosofis Pancasila jadi religius dengan sentuhan
pesantren,"ungkapnya dalam malam puncak Harlah NU ke-90 di Jakarta, Senin
(27/5/2013) malam. Said menceritakan bagaimana sosok K.H Wahid Hasyim dari kalangan
santri menjadi seorang politikus ulung tanpa pendidikan formal.
Saat terjadi kebuntuan di konstituante,cerita Said, ulama pesantren memberikan
masukan kepada Presiden Soekarno untuk kembali ke UUD 1945. "Maka
muncullah dekrit. Spirit pesantren kembali andil disana," ungkapnya.
Masa suram dunia pesantren pernah hadir saat orde baru. Said menyebut saat itu
terjadi depolitisasi pesantren yang berimbas pada de-NU-isasi. Saat terjadi
reformasi justru nilai gotong royong semakin memudar. Kebebasan yang didapat
dalam pandangan Said, justru menyebabkan persaingan bebas. "Yang ada
sekarang politik dan ekonomi saling memangsa," ujarnya.
Tak ada cara lain saat ini selain NU harus kembali ke pesantren.
Mengkampanyekan nilai-nilai yang ada dalam pesantren agar reformasi kembali
menemui jalan yang benar."Sudah banyak korban 'smackdown' terutama di
Senayan."
dokumenpemuda tqn suryalaya news
Posting Komentar
Posting Komentar