Syeikh Jalaluddin Arrumi |
Semua
bentuk yang engkau lihat,
memiliki
“mata-air-tetap” di alam tak-bertempat:
Tidak
mengapa ketika bentuk musnah,
karena aslinya abadi.
karena aslinya abadi.
Semua
wajah cantik yang pernah kau lihat,
semua
kata penuh-makna yang pernah kau dengar;
Janganlah
berduka ketika semua itu hilang;
karena
sesungguhnya tidaklah demikian.
Ketika
mata-air-sumber tak-berhenti,
cabangnya
terus mengalirkan air.
Karena
itu, apa yang engkau keluhkan?
Pandanglah
jiwa sebagai pancuran,
dan
semua ciptaan ini sebagai sungai:
ketika
pancuran mengucur,
sungai mengalir dari situ. [1]
sungai mengalir dari situ. [1]
Taruhlah
kesedihanmu
dan teruslah minum air-sungai ini;
dan teruslah minum air-sungai ini;
jangan
fikirkan kapan surutnya;
aliran
ini tiada henti.
Dari
saat pertama engkau masuki alam wujud ini,
sebuah
tangga ditaruh di hadapanmu,
sehingga
engkau dapat menapak naik.
Pertama
engkau adalah mineral,
lalu
engkau berubah menjadi tetumbuhan,
kemudian
engkau menjadi hewan:
bagaimanakah
sampai hal ini
sempat menjadi rahasia bagimu?
sempat menjadi rahasia bagimu?
Kemudian
engkau menjadi insan,
dengan
pengetahuan, ‘aql dan keyakinan.
Pandanglah
raga ini,
yang
tersusun dari tanah-liat kering:
pandanglah
bagaimana dia telah tumbuh
dengan sempurna.
dengan sempurna.
Ketika
engkau berjalan terus dari insan;
tiada
diragukan lagi engkau akan menjadi malak.
Ketika
engkau telah meninggalkan bumi ini,
kedudukanmu
di langit.
Lewatilah
ke-malak-anmu:
masukilah
samudra itu.
Sehingga
tetesanmu menjadi lautan
yang tak-terhingga luasnya.
yang tak-terhingga luasnya.
Tinggalkanlah
kata “putra,”
katakanlah “yang
Maha Esa”
dengan seluruh jiwamu.
dengan seluruh jiwamu.
Tidak
jadi soal jika raga menjadi tua,
lemah dan lusuh;
lemah dan lusuh;
ketika
jiwa senantiasa muda.
Catatan:
[1]
"Apa-apa saja berupa hasanah yang engkau
peroleh maka itu dari Allah (faminallah), dan apa-apa
saja berupa sayyiah yang engkau peroleh maka itu dari
dirimu sendiri (famin nafsika)..." (QS [4]: 79).
peroleh maka itu dari Allah (faminallah), dan apa-apa
saja berupa sayyiah yang engkau peroleh maka itu dari
dirimu sendiri (famin nafsika)..." (QS [4]: 79).
Sumber:
Rumi: Divan
Syamsi Tabriz no 12,
Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh Nicholson., ngrumi.blogspot.com
Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh Nicholson., ngrumi.blogspot.com
Posting Komentar
Posting Komentar