(sambungan dari bagian Ke-48) | AJARAN KEEMPATPULUH SEMBILAN | SAYYIDI SYEIKH ABDUL QODIR
AL-JAELANI QS. BERKATA :
Barangsiapa lebih menyukai tidur daripada shalat malam, yang membawa ke
arah ketakwaan, bearti ia memilih sesuatu yang buruk, sesuatu yang mematikannya
dan membuatnya acuh tak acuh terhadap segala keadaan. Sebab, tidur adalah
saudara kematian. Karenanya, Allah tidak tidur, sebab Ia bersih dari segala
kecacatan. Begitu pula dengan para malaikat, sebab mereka senantiasa amat dekat
dengan Allah Yang Maha kuasa lagi Maha agung. Begitu pula dengan penghuni
langit, sebab mereka sangat mulia dan suci, sebab tidur akan menghancurkan
keadaan hidup mereka. Jadi, kebaikan terletak pada keberjagaan, sedang
keburukan terletak pada ke-tidur-an dan ketak acuhan terhadap upaya.
Nah, barangsiapa makan, minum dan tidur berlebihan, maka lenyaplah kebaikan
dari dirinya. Barangsiapa makan sedikit dari yang haram, maka ia serupa dengan
orang yang makan banyak dari yang halal. Sebab sesuatu yang haram menggelapi
iman. Bila iman gelap, maka doa, ibadah dan jihad tak maujud. Barangsiapa makan
banyak dari yang halal berdasarkan perintah Allah, maka ia menjadi seperti
orang yang makan sedikit dengan penuh pengabdian. Jadi, sesuatu yang halal
ialah cahaya yang ditambahkan pada cahaya, sedang sesuatu yang haram ialah
kegelapan yang ditambahkan pada kegelapan, yang didalamnya tiada kebaikan; maka
makan sesuatu yang halal dengan berlebihan, tidak merujuk kepada perintah,
adalah seperti makan sesuatu yang haram, dan hal itu menyebabkan tidur, yang di
dalamnya tiada kebaikan.
INSYA
ALLAH BERSAMBUNG KE BAGIAN KE-50
Posting Komentar
Posting Komentar