Menu

TQN PP.Suryalaya

 

Apakah kalian tahu apa arti Sya'ban itu?
Kami menjawab : Sesungguhnya hanya Allah SWT dan Rasul-Nya yang mengetahui. Baginda Nabi SAW bersabda : Karena banyaknya cabang kebaikan pada bulan tersebut. Dari Baginda Nabi SAW bersabda :

Keutamaan bulan Rajab dibanding bulan-bulan lainnya adalah seperti keutamaan Firman Allah SWT dibanding perkataan makhuk, dan keutamaan bulan Sya'ban dibanding bulan-bulan lainnya adalah seperti keutamaanku dibanding Nabi-Nabi lainnya, dan keutamaan bulan Ramadlan dibanding bulan-bulan lainnya adalah seperti keutamaan Allah SWT dibanding makhluk-makhluk-Nya. Dari Sahabat Abu Hurairah RA dari Baginda Nabi SAW bersabda;

Sesungguhnya Malaikat Jibril AS datang kepadaku pada malam Nishfu Sya'ban dan berkata : wahai Nabi Muhammad tengadahkanlah wajahmu memandang langit. Maka akupun bertanya : malam apakah ini wahai malaikat Jibril. Beliau menjawab : ini adalah malam istimewa yang Allah SWT membuka 300 pintu rahmat untuk mengampuni semua hamba yang tidak menyekutukan kepada-Nya kecuali tukang sihir, dukun, orang yang senantiasa zina dan orang yang senantiasa minum arak. Baginda Rasulullah SAW bersabda;
يَطَّلِعُ اللهُ عَلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ إِلَّا الْمُشْرِكَ وَالْمُشَاحِنَ يَعْنِىْ الْمُصَارِمَ لِأَخِيْهِ الْمُسْلِمِ
Pada malam Nishfu Sya'ban, Allah SWT memandang khusus pada hamba-hamba-Nya dan mengampuni semua hamba yang memohon kepada-Nya kecuali orang yang musyrik dan orang yang menyimpan permusuhan kepada sesama muslim. Disebutkan dalam kitab Al-Iqna'
أَنَّ جِبرِيلَ نَزَلَ عَلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم لَيْلَةَ البَرَاءَةِ وقَالَ يَا مُحَمَّد اِجْتَهِد فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ فَإِنَّ فِيهَا تُقضَى الحَاجَةُ فَاجْتَهدَ النَّبِي صلى الله عليه وسلم قَائِمًا فَأتَاهُ جِبرِيلُ مَرَّةً ثَانِيَةً فقال يا مُحَمَّد بَشِّر أُمَّتَكَ فَإنَّ الله تعالى غَفَرَ لِجَمِيعِ أُمَّتِكَ مَنْ لَا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا ثم قال اِرفَعْ رَأسَكَ فَرَفَعَ رَأْسَهُ فَإِذًا أَبْوَابُ السَّمَاء مُفْتَحَةٌ وَعَلَى البَابِ الأوَّل مَلَكٌ يُنَادِي طُوبَى لِمَنْ رَكَعَ فِي هَذِهِ اللَّيلَةِ وَعَلَى البَابِ الثَّانِي مَلَكٌ يُنَادِي طُوبَى لِمَنْ سَجَدَ فِي هَذِهِ اللَّيلَةِ وَعَلَى البَابِ الثالث مَلَكٌ يُنَادِي طُوبَى لِمَنْ دَعَا فِي هَذِهِ اللَّيلَةِ وَعَلَى البَابِ الرابع مَلَكٌ يُنَادِي طُوبَى لِمَنْ بَكَى مِن خَشْيَةِ الله فِي هَذِهِ اللَّيلَةِ وَعَلَى البَابِ الخامس مَلَكٌ يُنَادِي طُوبَى لِمَنْ عَمِلَ خَيْرًا فِي هَذِهِ اللَّيلَةِ وَعَلَى البَابِ السادس مَلَكٌ يُنَادِي هَلْ مِنْ سَائِلٍ فَيُعْطَى سُؤْلُه، وَعَلَى البَابِ السابع مَلَكٌ يُنَادِي هل مِن مُسْتَغفِرٍ فَيُغفَرُ لَهُ فَقُلتُ يا جِبرِيل إِلَى مَتَى تَكُونُ هَذِهِ الأَبوَابُ مُفتَحَةً قَالَ إلى طُلُوعِ الفَجرِ ثم قال أَنَّ لِهََِع تعالى فِيها عُتَقَاءَ مِن النَّارِ بِعَدَدِ شَعرِ غَنَمِ بَنِي كَلب
Sesungguhnya malaikat Jibril AS turun ke bumi menghadap Baginda Nabi Muhammad SAW pada malam kebebasan Nishfu Sya'ban (malam 15 Sya'ban) dan berkata; wahai Nabi Muhammad bersungguh-sungguhlah beribadah malam ini sesunggunhya malam ini segala kebutuhanmu akan dipenuhi, Maka Baginda Nabi SAW bersungguh-sungguh untuk beribadah memohon dan munajah, kemudian Malaikat Jibril AS mengahadap Baginda Nabi SAW yang Kedua kalinya dan berkata; Wahai Nabi Muhammad SAW, berilah kabar gembira kepada Ummatmu bahwa sesungguhnya Allah SWT akan mengampuni semua ummatmu yang sungguh-sungguh memohon ampunan kepada-Nya asalkan dia tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Kemudian Malaikat Jibril berkata lagi; tengadahkanlah wajahmu ke langit, kemudian Baginda Nabi SAW menengadahkan wajahnya yang mulia ke arah langit, seketika itu pintu langit terbuka dan di pintu langit pertama ada malaikat berseru; beruntung sekali bagi orang yang memperbanyaki ruku' pada malam ini. Di pintu langit kedua ada malaikat berseru; beruntung sekali bagi orang yang memperbanyaki sujud pada malam ini. Di pintu langit ketiga ada malaikat berseru; beruntung sekali bagi orang yang memperbanyaki doa pada malam ini. Di pintu langit keempat ada malaikat berseru; beruntung sekali bagi orang yang menangis karena takut kepada Allah SWT pada malam ini. Di pintu langit kelima ada malaikat yang berseru; beruntung sekali bagi orang yang yang memperbanyaki kebajikan pada malam ini. Di pintu langit keenam ada malaikat berseru; apakah ada yang memohon pada malam ini sesungguhnya Allah SWT akan mengabulkan permohonannya. Di pintu langit ketujuh ada malaikat berseru; apakah ada seorang hamba yang meminta ampun di malam ini sesungguhnya Allah SWT akan mengampuninya. Maka akupun bertanya; ya Jibril sampai kapan semua pintu langit terbuka?, Malaikat Jibril AS menjawab; sampai terbitnya fajar. Kemudian Malaikat jibril AS berkata; Sesungguhnya Allah SWT pada malam ini membebaskan ahli neraka sebanyak bilangan bulu kambing Kabilah Bani Kalb.
Diceritakan dalam kitab Raudloh Afkar;
مَرَّ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ عَلَى جَبَلٍ فَرَأَى فِيْهِ صَخْرَةً بَيْضَاءَ فَطَافَ بِهَا عِيْسَى وَتَعَجَّبَ مِنْهَا فَأَوْحَى اللهُ إِلَيْهِ أَتُرِيْدُ أَنْ أُبَيِّنَ لَكَ أَعْجَبَ مِمَّا رَأَيْتَ قَالَ نَعَمْ فَانْفَلَقَتِ الصَّخْرَةُ عَنْ رَجُلٍ بِيَدِهِ عَكَازَةٌ خَضْرَاءُ وَعِنْدَهُ شَجَرَةُ عِنَبٍ فَقَالَ هَذَا رِزْقِيْ كُلَّ يَوْمٍ فَقَالَ كَمْ تَعْبُدُ اللهَ فِيْ هَذَا الْحَجَرِ فَقَالَ مُنْذُ أَرْبَعِمِائَةِ سَنَةٍ فَقَالَ عِيْسَى يَا رَبِّ مَا أَظُنُّكَ خَلَقْتَ خَلْقًا أَفْضَلَ مِنْهُ فَقَالَ مَنْ صَلَّى لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ مِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَكْعَتَيْنِ فَهُوَ أَفْضَلُ مِنْ عِبَادَتِهِ أَرْبَعِمِائَةِ عَامٍ قَالَ عِيْسَى لَيْتَنِيْ مِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Sesungguhnya di saat Nabi Isa AS berkelana beliau melihat batu besar berwarna putih maka beliau mengelilinginya dan mengaguminya maka Allah SWT memberi wahyu kepadanya; apakah kamu mau aku tunjukkan yang lebih mengagungkan dari yang kamu lihat ? Nabi Isa AS menjawab: iya ya Allah. Maka terbelahlah batu tersebut dan keluar darinya seorang laki-laki yang sedang beribadah dengan memegang tongkat hijau, disampingnya ada pohon anggur dia berkata sesungguhnya anggur ini adalah sebagai rizki yang aku makan setiap hari. Maka Nabi Isa AS bertanya; sudah berapa lama kamu beribadah di batu tersebut? Dia menjawab; saya beribadah sejak 400 tahun yang lalu, Maka Nabi Isa AS bersabda; ya Allah saya kira tidak ada orang yang melebihi ibadahnya dari pada orang ini, Allah berfirman; Bahwa sesungguhnya dari ummat Nabi Muhammad SAW yang sholat dua rokaat pada malam 15 bulan Sya'ban lebih utama dari pada ibadahnya orang ini yang telah beribadah selama empat ratus tahun.
Syeikh Abdul Aziz Ad-Darini berkata
وَمِمَّا كَانَ الصَّالِحُوْنَ يُحَافِظُوْنَ عَلَيْهِ صَلَاةُ التَّسَابِيْحِ
Bahwa diantara amalan yang dilakukan orang sholeh pada Bulan Sya'ban adalah sholat tasbih. Disebutkan dalam kitab Raudlotul-Adzkar;
يَنْبَغِيْ أنْ يُصَلِّيَهَا بَعْدَ الزَّوَالِ قَبْلَ الظُّهْرِ وَكَيْفِيَّتُهَا مَا رَوَاهُ عِكْرِمَةُ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ لِلْعَبَّاسِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ يَا عَمَّاهُ أَلَا أَمْنَحُكَ أَلَا أُعْطِيْكَ أَلَا أَفْعَلُ بِكَ عَشْرَ خِصَالٍ إِذَا أَنْتَ فَعَلْتَ ذَلِكَ غَفَرَ اللهُ لَكَ ذَنْبَكَ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ وَقَدِيْمَهُ وَحَدِيْثَهُ وَعَمْدَهُ وَخَطَأَهُ وَسِرَّهُ وَعَلَانِيَّتَهُ أَنْ تُصَلِّيَ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ تَقْرَأُ فِيْ كُلِّ رَكْعَةٍ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ وَسُوْرَةَ الْإِخْلَاصِ أَرْبَعَ مَرَّاتٍ قَالَ فِيْ رَوْضِ الْأَفْكَارِ يَنْبَغِيْ أَنْ تَكُوْنَ مِنَ الْمُسَبِّحَاتِ، اَلْحَدِيْدِ أَوِ الْحَشْرِ أَوِ الصَّفِّ أَوِ الْجُمُعَةِ أَوِ التَّغَابُنِ فَإِذَا فَرَغْتَ مِنَ الْقِرَاءَةِ فَقُلْ سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِهَِّف وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، خَمْسَ عَشْرَةَ مَرَّةً ثُمَّ تَرْكَعُ فَتَقُوْلُهَا وَأَنْتَ رَاكِعٌ عَشْرًا ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ فَتَقُوْلُهَا عَشْرًا ثُمَّ تَسْجُدُ فَتَقُوْلُهَا عَشْرًا ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ مِنَ السُّجُوْدِ فَتَقُوْلُهَا عَشْرًا، ثُمَّ تَسْجُدُ ثَانِيًا فَتَقُوْلُهَا عَشْرًا ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ مِنَ السُّجُوْدِ فَتَقُوْلُهَا عَشْراً قَبْلَ الْقِيَامِ فَذَلِكَ خَمْسٌ وَسَبْعُوْنَ تَسْبِيْحَةٍ فِيْ كُلِّ رَكْعَةٍ
Hendaknya melakukan sholat tasbih tersebut sesudah bergesernya matahari sebelum sholat Dhuhur. Adapun tata caranya adalah sebagaimana diriwayatkan oleh Sayyiduna Ikrimah RA dari sahabat Ibnu Abbas RA Bahwa Baginda Nabi SAW bersabda kepada paman Abbas RA : wahai paman Abbas maukah engkau aku beri tahu agar engkau melakukan sepuluh hal yang jika engkau lakukan maka Allah SWT akan mengampuni dosa-dosamu yang awwal maupun akhir yang dahulu maupun baru yang sengaja maupun tidak sengaja yang samar maupun terang-terangan. Yaitu engkau melakukan sholat empat roka'at, pada setiap roka'at engkau baca surat Al-Fatihah 1 kali dan surat Al-Ikhlas 4 kali . disebutkan dalam kitab Raudlotul-Adzkar hendaknya yang dibaca adalah surat MUSABBIHAT yaitu Al-Hadid, Al-Hasyr, Ash-Shof, Al-Jum'ah, dan At-Taghobun apabila kamu telah selesai membacanya maka ucapkanlah;
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِهِّra وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
sebanyak 15 kali. Kemudian kamu ruku' dan ucapkanlah tasbih tersebut 10 kali. Kemudian kamu i'tidal dan ucapkanlah tasbih tersebut 10 kali. Kemudian kamu sujud dan ucapkanlah tasbih tersebut 10 kali. Kemudian kamu bangun dari sujud dan ucapkanlah tasbih tersebut 10 kali. Dan kemudian kamu sujud dan ucapkanlah tasbih tersebut 10 kali. emudian kamu bangun dari sujud dan ucapkanlah tasbih tersebut 10 kali. Dan itu jumlahnya adalah 75 tasbih untuk setiap satu roka'at. Disebutkan dalam kitab At-Targhib Wat-Targhib;
أَنَّ مَنْ صَلَّاهَا لَيْلًا سَلَّمَ مِنْ كُلِّ رَكْعَتَيْنِ، وَأَنَّ مَنْ صَلَّاهَا نَهَارًا فَهُوَ مُخَيَّرٌ إِنْ شَاءَ صَلَّاهَا بِتَسْلِيْمَتَيْنِ أَوْ تَسْلِيْمَةٍ
Hendaknya orang yang sholat tasbih pada waktu malam setiap dua roka'at salam dan orang yang melakukan pada waktu siang boleh setiap dua roka'at salam atau empat roka'at sekaligus baru salam
نَعَمْ رَأَيْتُ فِيْ شَرْحِ الْمُهَذَّبِ أَنَّ الْأَفْضَلَ فِيْ صَلَاةِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ أَنْ يُسَلِّمَ مِنْ كُلِّ رَكْعَتَيْنِ وَبِهِ قَالَ مَالِكٌ وَأَحْمَدُ لِقَوْلِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةُ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ مَثْنَى مَثْنَى رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ بِإِسْنَادٍ صَحِيْحٍ

Namun aku lihat di kitab Syarah Muhadzzab bahwa yang lebih utama untuk sholat sunnah malam dan siang adalah setiap dua rokaat salam. Itulah pendapat Imam Malik dan Imam Ahmad berdasarkan sabda Baginda Nabi SAW;bahwa sholat sunnah pada waktu malam dan siang adalah setiap dua rokaat salam. (hadis riwayat Imam Abu Dawud dengan sanad yang shohih ) Disebutkan dalam kitab Al-Barokah dari Baginda Nabi SAW bersabda;
مَنْ صَلَّى لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ اِثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً يَقْرَأُ فِيْ كُلِّ رَكْعَةٍ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ عَشَرَ مَرَّاتٍ مُحِيَتْ عَنْهُ سَيِّئَاتُهُ وَبَارَكَ لَهُ فِيْ عُمْرِهِ
Barang siapa pada malam Nishfu Sya'ban sholat 12 rokaat, setiap roka'at membaca surat Al-Fatihah 1 kali dan surat Ikhlas 11 kali maka Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya dan memberkahi usianya. Faidah
أَظْهَرَ اللهُ تَعَالَى الْبَرَاءَةَ لِأَنَّهَا لَيْلَةُ الْقَضَاءِ وَالْحُكْمِ، فِيْهِ تُنْسَخُ الْآجَالُ وَتُرْفَعُ الْأَعْمَالُ
Pada malam nishfu sya'ban Allah SWT memberikan ampunan, karena malam itu adalah malam penetapan qodlo' qodar dan hukum-hukum Allah SWT. Pada malam itulah digantinya keputusan dan diangkatnya amal perbuatan manusia Baginda Nabi SAW bersabda;
يَسِحُّ اللهُ الْخَيْرَ سَحًّا فِيْ أَرْبَعِ لَيَالٍ لَيْلَةِ النِصْفِ مِنْ شَعْبَانَ وَلَيْلَةِ الْفِطْرِ وَاْلأَضْحَى وَعَرَفَةَ وَأَخْفَى لَيْلَةَ الْقَدْرِ لِأَنَّهَا لَيْلَةُ الرَّحْمَةِ وَاْلعِتْقِ مِنَ النّيِرْاَنِ فَأَخْفَاهَا لِئَلَّا يَتَّكِلُوْا
Allah melimpahkan kebaikan sangat deras pada empat malam. Yaitu malam Nishfu Sya'ban, malam hari raya Fitri, malam hari raya Adlha dan malam Arofah. dan Allah menyembunyikan malam lailatul-kodar karena itulah malam yang penuh rahmat dan pembebasan dari neraka maka Allah rahasiakan agar tidak mengandalkannya. Imam An-Nasafi RA berkata;
أَخْفَى لَيْلَةَ الْقَدْرِ حَتَّى يَجْتَهِدَ فِي الشَّهْرِ كُلِّهِ وَكَذَلِكَ سَاعَةُ الْإِجَابَةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمْعَةِ وَأَخْفَى إِسْمَهُ الْأَعْظَمَ فِيْ أَسْمَائِهِ الْحُسْنَى حَتَّى تَدْعُوْهُ بِهَا كُلِّهَا وَأَخْفَى الْوَلِيَّ حَتَّى لَا يَحْتَقِرَ أَحَدٌ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ
Allah SWT merahasikan lailatul-qodar agar hamba-Nya sungguh-sungguh beribadah sebulan penuh. Demikian pula merahasiakan waktu mustajab pada hari jum'at. Dan merahasiakan Ismul-A'dzom dalam Asmaul-Husna agar berdo'a dengan semuanya. Dan merahasiakan wali-Nya agar tidak meremehkan seorangpun dari seorang mukmin Baginda Nabi SAW bersabda;
أَخْفَى اللهُ تَعَالَى ثَلَاثاً فِيْ ثَلَاثٍ رِضَاهُ فِيْ طَاعَتِهِ فَلَا تَحْتَقِرَنَّ مِنَ الطَّاعَةِ شَيْئًا وَغَضَبَهُ فِيْ مَعْصِيَتِهِ فَلَا تَحْتَقِرَنَّ مِنَ الْمَعْصِيَةِ شَيْئًا وَأَخْفَى وَلِيَّهُ فِيْ خَلْقِهِ فَلَا تَحْتَقِرَنَّ مِنْهُمْ أَحَداً
Allah SWT merahasiakan tiga perkara di tiga hal. Merahasiakan ridlo-Nya pada To'at-Nya agar tidak meremehkannya sedikitpun. Dan merahasiakan kemurkaan-Nya di kemaksiatan-Nya agar tidak meremehkannya sedikitpun. Dan Allah merahasiakan Wali-Nya pada hamba-hamba-Nya agar tidak meremehkan seorangpun. Sayyidina Ka'ab Al-Ahbar RA berkata;
يَبْعَثُ اللهُ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِن شَعْبَانَ جِبرِيْلَ إِلَى الجَنَّةِ فَيَأمُرُهَا أَنْ تَتَزَيَّنَ وَيَقُولُ أَنَّ اللهَ تَعَالَى قَدْ أَعْتَقَ فِي لَيْلَتِكَ هَذِهِ عَدَدَ نُجُوْمِ السَّمَاءِ وَعَدَدَ أَيَّامِ الدُّنْيَا وَلَيَالِيْهَا.
Pada amalam nishfu sya'ban Allah mengutus malaikat Jibril AS ke surga untuk menyuruhnya berhias dan berkata bahwa sesungguhnya Allah SWt pada malam ini telah memerdekakan ahli.maksiat sebanyak bilangan bintang-bintang di langit dan sebanyak semua hari dan malam di dunia. Sayyiduna Atho' bin Yasar RA berkata;
مَا بَعدَ لَيْلَةِ القَدرِ أَفْضَلَ مِنْ لَيْلَةِ النِّصفِ مِنْ شَعْبانَ وَهِيَ مِنَ اللَّيَالِي الَّتِي يُسْتَجَابُ فِيهَا الدُّعَاءُ... Sesudah Lailatul-Qodar tidak ada yang lebih utama dari pada malam Nishfu Sya'ban yaitu malam yang dikabulkannya do'a / permohonan kepada Allah SWT. Faidah
شَعْبَانُ خَمْسُ أَحْرُفٍ ش ع ب ا ن فَالشِّيْنُ مِنَ الشَّرَفِ وَالْعَيْنُ مِنَ الْعُلُوِّ وَالْبَاءُ مِنَ الْبِرِّ وَالْأَلِفُ مِنَ الْأُلْفَةِ وَالنُّوْنُ مِنَ النُّوْرِ فَهَذِهِ الْعَطَايَا مِنَ اللهِ تَعَالَى لِعَبْدِهِ الْمُؤْمِنِ فِيْ هَذَا الشَّهْرِ
Sya'ban terdiri dari lima huruf ; SYIN, 'AIN, BA, ALIF, NUN. SYIN adalah dari kata SYAROF (kemuliyaan), 'AIN dari kata 'ULUW (keluhuran), BA dari kata BIRRU (kebaikan), ALIF dari kata ULFAH (kasih sayang), NUN dari kata NUR (cahaya). inilah beberapa anugerah Allah SWT kepada hamba_Nya yang beriman pada bulan sya'ban ini. Faidah;
يُحْرَمُ الصِيَامُ بَعْدَ النِصْفِ مِنْ شَعْبَانَ لِمَنْ لَا عَادَةَ لَهُ لِمَا صَحَّحَهُ التُّرْمُذِيُّ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا انْتَصَفَ شَعْبَانُ فَلاَ تَصُوْمُوْا حَتَّى يَأْتِيَ رَمَضَانُ
Diharamkan berpuasa sesudah nishfu sya'ban bagi orang yang tidak punya kebiasaan berpuasa sebelumnya, karena hadis yang diriwayatkan Imam Turmudzi bahwa Baginda Nabi SAW bersabda: "Jika sudah memasuki nishfu sya'ban maka janganlah berpuasa sampai masuknya Ramadlan".
وَقَالَ الْإِمَامُ مَالِكُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ بِالْاِسْتِحْبَابِ Imam Malik berpendapat boleh berpuasa tersebut.
فَإِنْ قِيْلَ فِي الْبُخَارِيِّ مِنْ رِوَايَةِ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِسْتَكْمَلَ شَهْرًا إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِيْ شَعْبَانَ، وَفِي الصَّحِيْحِ أَيْضًا قَالَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا كَانَ يَصُوْمُ شَعْبَانَ كُلَّهُ فَالْجَمْعُ بَيْنَ الرِّوَايَتَيْنِ أَنَّ الْمُرَادَ بِالْكُلِّ الْغَالِبُ...
Jika dikatakan dalam hadis Bukhori dari riwayat Sayyidatuna 'Aisyah RA: bahwa aku tidak pernah melihat Baginda Nabi menyempurnakan puasa sebulan penuh kecuali bulan Ramadlan dan aku tidak melihatnya beliau memperbanyaki puasa di bulan sya'ban Dan disebutkan dalam hadis Shohih bahwa Sayyidatuna 'Aisyah berkata: bahwa Beliau SAW berpuasa bulan sya'ban sepenuhnya. Maka untuk menyatukan dua riwayat tersebut, maksud dari
الكل tersebut adalah gholibnya (pada umumnya). Faidah;
مَكتُوبٌ فِي التَّورَاةِ مَن قَالَ فِي شَعْبَانَ لَا إِلَهَ إِلَّا الله وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُونَ كَتَبَ اللهُ لَهُ عِبَادَةَ أَلفِ سَنَةٍ وَمَحَا عَنْهُ ذُنُوبَ أَلفِ سَنَةٍ وَخَرَجَ مِنْ قَبْرِهِ وَوَجْهُهُ كَالقَمَرِ لَيْلَةَ البَدْرِ وَكُتِبَ عِندَ اللهِ صِدِّيقًا والله أعلم

tertulis di kitab Taurat bahwa barang siapa yang pada bulan Sya'ban mengucapkan
لَا إِلَهَ إِلَّا الله وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُونَ
Maka Allah SWT menetapkan untuknya pahala 1000 tahun dan mengampuni dosa 1000 tahun, dan kelak saat bangkit dari kuburan akan bercahaya wajahnya bagaikan bulan purnama, dan tercatat di sisi Allah SWT sebagai orang yang shiddiq
(sungguh-sungguh menghamba pada-Nya).

Status Deny W Hendarsyah di Facebook Pemuda TQN Suryalaya

Posting Komentar

 
Top