IR
Soekarno,Presiden Terbaik Sepanjang Sejarah Indonesia
Nama Soekarno memang dikenal harum di dunia. Sepak terjangnya sebagai Presiden pertama Republik Indonesia, dan kepiawaiannya dalam memainkan politik di dunia internasional, menjadi spirit baru bagi negara-negara Asia dan Afrika di masa lalu untuk merdeka. Kawan maupun lawan dibuat segan oleh pandangan-pandangannya. Akhasil, sederet pujian dan anugerah disematkan pada diri Sukarno ke dalam berbagai manifestasi.
3. Maroko
Jalan Soekarno
Jika di Jakarta ada jalan bernama Casablanca, sebuah kota terkenal di Maroko,
maka di Maroko juga terdapat nama-nama jalan berbau Indonesia. Tak tanggung-tanggung
nama presiden pertama Indonesia, Soekarno, ‘dicatut’ menjadi nama jalan di
Ibokota Maroko, Rabat. Rupa-rupanya Maroko terkesan dengan sosok Soekarno. Nama
jalan tersebut diresmikan sendiri oleh Bung Karno bersama Raja Muhammad V saat
kunjungan beliau ke Maroko pada 2 Mei 1960. Nama jalannya waktu itu: ‘sharia
Al-Rais Ahmed Sukarno’ yang sekarang terkenal dengan nama Rue Suokarno. Jalan
ini berdekatan dengan kantor pos pusat Maroko.
Dipilihnya nama
Soekarno, karena Soekarno adalah pencetus Konferensi Asia Afrika (KAA) pada
tahun 1955. Nama tersebut dipilih sebagai penghargaan terhadap Presiden
Soekarno. Seperti diketahui, hasil KAA saat ini mulai dirasakan oleh
negara-negara peserta, termasuk Maroko sendiri. Sebagai bentuk persahabatan dua
bangsa, di Jakarta pun kita temui ruas jalan dengan nama Jalan Casablanca.
4. Pakistan
Jalan Soekarno
Pakistan begitu menghormati Bung Karno. Ada dua tempat di Pakistan yang dinamai
dengan nama beliau yakni Soekarno Square Khyber Bazar di Peshawar, dan Soekarno
Bazar, di Lahore. Penamaan Soekarno ini tidak lepas dari sepak terjang kedua
negara. Pakistan sangat segan kepada sosok Bung Karno. Bahkan hingga kini
kalangan militer Pakistan masih ingat jasa Bung Karno yang mengirim TNI AL
berpatroli di laut selatan Pakistan saat konflik memanas antara Pakistan dan
India di tahun 1965. Sebaliknya, pendiri Pakistan Quaid Azzam Ali Jinnah pernah
meminta menahan seluruh pesawat Belanda yang singgah di Pakistan pada 1947,
ketika Belanda ingin menyerang Indonesia. Ilustrasi (Sumber: biography.com)
Pemerintah Indonesia juga menghargai jasa prajurit Pakistan, yang ketika itu
ikut rombongan sekutu. Rombongan ratusan prajurit Pakistan itu tadinya
diperintahkan menyerang Indonesia ketika sekutu sampai di Surabaya November
1945. Namun mereka berontak dan memilih berperang di sisi Indonesia. Dari total
600 tentara Pakistan, sebanyak 500 orang gugur di Surabaya. Pada Agustus 1995,
Indonesia memberikan medali Indenpendece War Awards kepada tentara Pakistan
ini.
5. Kuba
Perangko Soekarno
Tahun 2008 lalu, pemerintah Kuba menerbitkan perangko seri Bung Karno dengan
Fidel Castro dan salah seorang pemimpin gerilya Kuba kelahiran Argentina, Che
Guevara. Perangko bernilai historis dan patriotik itu, diterbitkan untuk
mengenang hubungan diplomatik kedua negara, sekaligus berkenaan dengan perayaan
HUT ke-80 Fidel Castro. Bung Karno mengunjungi Havana, Kuba, pada tanggal 9
hingga 14 Mei 1960. Ia menjadi kepala negara pemerintahan asing pertama yang
mengunjungi Kuba setelah Revolusi 1959. Di bandara udara, Bung Karno yang
dianggap ikut menginspirasi revolusi Kuba disambut oleh tokoh-tokoh penting
Kuba selain Presiden Osvaldo Dorticos, Perdana Menteri Fidel Castro Ruz, dan
Gubernur Bank Nasional Che Guevara juga Menteri Luar Negeri Dr. Raul Roa
Garcia.
Sumber :nyatanyatafakta.blogspot.com dan berbagai sumber
Bersambung ke Bagian III
Posting Komentar
Posting Komentar