KAIRO - Presiden
Mesir Muhammad Mursi terjungkal dari kursi jabatannya sebagai kepala negara,
Rabu (3/7/2013). Militer negara itu ''mengkudeta'' presiden sokongan Ikhwanul
Muslimin dan kelompok Salafis tersebut.
Penjungkalan
terhadap Mursi mengundang risiko perlawanan dari kelompok pendukung. Panglima
Militer dan Menteri Pertahanan Jenderal Abdel Fattah al-Sisi mengeluarkan
deklarasi pencabutan Mursi sebagai kepala negara, Rabu (3/7) malam waktu
setempat.
Militer menunjuk
Ketua Mahkamah Agung Adli al-Mansour sebagai kepala negara sementara. Dalam
pidato penjungkalan tersebut, al-Sisi menyatakan akan mengambil sumpah terhadap
pejabat presiden sementara pada Kamis (4/7). Al-sisi juga menyerukan
rekonsiliasi nasional dengan membentuk komisi bersama untuk meredakan krisis
politik di Negeri Piramida itu.
Pidato yang
disiarkan oleh media pemberitaan internasional, Al-sisi menegaskan, tidak
menjadikan militer sebagai penguasa politik. Akan tetapi setuju menganulir
keberlakuan konstitusi kontroversi yang menjadi perdebatan antara kelompok
oposisi dan pendukung Mursi.
Masih menurut
dia, situasi darurat politik mendesak pemerintahan sementara membentuk Majelis
Konstitusi untuk membahas undang-undang baru bagi negera tersebut. ''Pemilihan
presiden dan parlemen akan dilaksanakan dengan segera,'' kata nya seperti
disiarkan Aljazirah, Kamis (4/7) dini hari.
sumber: repubika.co.di
Posting Komentar
Posting Komentar