JAKARTA
-- Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mendesak
dilakukannya penyelidikan komprehensif terhadap kasus penyerangan Ponpes Darul
Sholihin di Jember, Jawa Timur, yang menewaskan Eko.
"Kontras mendesak Polda Jawa Timur melakukan penyidikan secara
komprehensif dalam kasus penyerangan Pondok Pesantren Darul Solihin, yakni
penyidikan yang tidak hanya terkait dengan kematian Eko, tetapi juga penyidikan
terkait dengan penyerangan Pondok Pesantren Darul Solihin," kata
Koordinator Badan Pekerja Kontras Haris Azhar dalam keterangan tertulis yang
diterima di Jakarta, kemarin.
Menurut Haris, penyerangan diduga berkaitan dengan tuduhan penyebaran ajaran
Syiah di Pondok Pesantren Darul Solihin meski pihak Ponpes menyatakan bahwa
yang diajarkan adalah ilmu Tasawuf dan praktik ilmu pengobatan yang dikenal
manjur.
Berdasarkan informasi Kontras, tuduhan terhadap pesantren Darul Sholihin dipicu
oleh persaingan dan kecemburuan sosial atas kesuksesan pondok pesantren Darul
Sholihin dalam membangun pembangunan pesantrennya. "Hal ini dibuktikan,
dengan hanya dalam waktu 20 tahun sejak 1984, pesantren maju pesat, bangunannya
megah dan tersedianya fasilitas pendidikan formal dari mulai PAUD, SD, SMP,
hingga SMA," katanya.
Ia berpendapat bahwa tuduhan dan kecemburuan sosial tersebut berlanjut dengan
tindakan pelarangan dan penyerangan terhadap kegiatan karnaval dalam rangka
peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia.
Koordinator Kontras memaparkan, penyerangan dilakukan sekitar 20 orang yang
sempat mengancam melakukan pembakaran. Tindakan penyerangan tersebut membuat
para santri dan jemaah yang baru saja melakukan karnaval menjadi emosi.
Ia mengemukakan bahwa idealnya kepolisian dapat melakukan tindakan pencegahan
penyerangan agar potensi kekerasan tidak meluas dan berkelanjutan.
"Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan perlindungan serta jaminan
keamanan maksimal terhadap masyarakat yang berpotensi mendapatkan gangguan
keamanan dan/atau menjadi target kekerasan, dan melakukan penegakan hukum
secara adil," katanya.
Untuk itu, Kontras juga mendesak antara lain agar Polda Jawa Timur memberikan
jaminan perlindungan keamanan secara maksimal kepada Pondok Pesantren Darul
Solihin yang selama ini menjadi target kekerasan kelompok tertentu.
Untuk Informasi lebih lengkap mengenai kejadian penyerangan pesantren tersebut silahkan baca di sini :
Posting Komentar
Posting Komentar