Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata:
"Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Allah memanggil Malaikat Jibril dan
menyuruhnya melihat syurga dengan segala persiapannya untuk ahlinya, maka
ketika kembali berkata Jibril: Demi kemuliaanMu, tiada seorang yang
mendengarnya melainkan ia akan masuk kedalamnya, maka diliputi dengan serba
kesukaran, dan menyuruh Jibril kembali melihatnya, maka kembali melihatnya,
kemudian ia berkata: Demi kemuliaanMu saya khuatir kalau-kalau tiada seorangpun
yang masuk kedalamnya. Kemudian disuruh melihat neraka dan semua yang
disediakan untuk ahlinya, maka kembali Jibril dan berkata: Demi kemuliaanMu
tidak akan masuk kedalamnya orang yang telah mendengarnya, kemudian diliputi
dengan kepuasan syahwatnya, dan diperintah supaya kembali melihatnya kemudian
setelah dilihatnya kembali, berkatanya: Saya khuatir kalau tiada seorangpun
melainkan akan masuk kedalamnya."
Juga Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Kamu boleh menyebut tentang neraka
sesukamu, maka tiada kamu menyebut sesuatu melainkan api neraka itu jauh lebih
ngeri dan lebih keras daripadanya."
Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Maimun bin Nahran berkata:
"Ketika turun ayat (yang berbunyi) Wa inna jahannam lamau'iduhum ajma'in
(yang bermaksud) Sesungguhnya neraka jahannam itu sebagai ancaman bagi semua
mereka. Salman meletakkan tangan diatas kepalanya dan lari keluar selama tiga
hari baru ditemuikannya.
Yazid Arraqqasyi dari Anas bin Malik r.a. berkata: "Jibril datang kepada
Nabi Muhammad s.a.w pada saat yang tiada biasa datang, dalam keadaan yang
berubah mukanya, maka ditanya oleh Nabi Muhammad s.a.w: "Mengapa aku
melihat kau berubah muka?" Jawab Jibril: "Ya Muhammad, aku datang
kepadamu pada saat dimana Allah menyuruh supaya dikobarkan api neraka, maka
tidak layak bagi orang yang mengetahui bahawa neraka jahannam itu benar, siksa
kubur itu benar, siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa
aman daripadanya." Lalu Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Ya Jibril,
jelaskan kepadaku sifat jahannam." Jawabnya: "Ya, ketika Allah
menjadikan jahannam maka dinyalakan selama seribu tahun sehingga merah,
kemudian dilanjutkan seribu tahun hingga putih, kemudian seribu tahun sehingga
hitam, maka ia hitam gelap, tidak pernah padam nyala dan baranya. Demi Allah
yang mengutuskan engkau dengan hak, andaikan terbuka sebesar lubang jarum
nescaya akan dapat membakar penduduk dunia semuanya kerana panasnya. Demi Allah
yang mengutuskan engkau dengan hak, andaikan satu baju ahli neraka itu
digantung diantara langit dan bumi nescaya akan mati penduduk bumi kerana panas
dan baranya. Demi Allah yang mengutus engkau dengan hak, andaikan satu
pergelangan dari rantai yang disebut Allah dalam Al-Quran itu diletakkan diatas
bukit nescaya akan cair sampai kebawah bumi yang ketujuh. Demi Allah yang
mengutusmu dengan hak, andaikan seorang dihujung barat tersiksa nescaya akan
terbakar orang-orang yang dihujung timur kerana sangat panasnya, jahannam itu
sangat dalam dan perhiasannya besi dan minumannya air panas campur nanah dan
pakaiannya potongan api. Api neraka itu ada mempunyai tujuh pintu, tiap-tiap
pintu ada bagian yang tertentu dari orang laki-laki dan perempuan."
Nabi Muhammad s.a.w bertanya: "Apakah pintu-pintunya bagaikan pintu-pintu
rumah-rumah kami?" Jawabnya: "Tidak, tetapi selalu terbuka,
setengahnya dibawah dari lainnya, dari pintu ke pintu jarak perjalanan tujuh
puluh ribu tahun, tiap pintu lebih panas dari yang lain tujuh puluh ribu tahun,
tiap pintu lebih panas dari yang lain tujuh puluh kali ganda, maka digiring
kesana musuh-musuh Allah s.w.t. sehingga bila telah sampai kepintunya disambut
oleh malaikat-malaikat Zabaniyah dengan rantai dan belenggu, maka rantai itu
dimasukkan kedalam mulut mereka hingga tembus kepantat, dan diikat tangan
kirinya kelehernya, sedang tangan kanannya dimasukkan dalam dada dan tembus
kebahunya, dan tiap-tiap manusia itu digandeng dengan syaitannya lalu diseret
tersungkur mukanya sambil dipukul oleh para malaikat dengan pukul besi, tiap
mereka ingin keluar kerana sangat risau, maka ditanamkan ke dalamnya."
Nabi Muhammad s.a.w bertanya lagi: "Siapakah penduduk masing-masing pintu
itu?" Jawabnya: "Pintu yang terbawah untuk orang-orang munafiq,
orang-orang yang kafir setelah diturunkan hidangan mujizat Nabi Isa a.s. serta
keluarga Firaun sedang namanya Alhawiyah. Pintu kedua tempat orang-orang
musyrikin bernama Jahim, pintu ketiga tempat orang-orang shobi'in bernama
Saqar. Pintu keempat tempat iblis laknatullah dan pengikutnya dari kaum Majusi
bernama Ladha, pintu kelima orang yahudi bernama Huthomah. Pintu keenam tempat
orang-orang kristien (Nasara) bernama Sa'ie."Kemudian Jibril diam segan pada Nabi Muhammad s.a.w sehingga Nabi Muhammad s.a.w bertanya: "Mengapa tidak kau terangkan penduduk pintu ketujuh?" Jawab Jibril: "Didalamnya orang-orang yang berdosa besar dari ummatmu yang sampai mati belum sempat bertaubat." Maka Nabi Muhammad s.a.w jatuh pengsan ketika mendengar keterangan Jibril itu, sehingga Jibril meletakkan kepala Nabi Muhammad s.a.w dipangkuan Jibril sehingga sedar kembali, dan ketika sudah sedar Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Ya Jibril, sungguh besar kerisauanku dan sangat sedihku, apakah ada seorang dari ummatku yang akan masuk neraka?" Jawab Jibril: "Ya, iaitu orang yang berdosa besar dari ummatmu."
Kemudian Nabi Muhammad s.a.w menangis, Jibril juga menangis, kemudian Nabi
Muhammad s.a.w masuk kedalam rumahnya dan tidak keluar kecuali untuk sembahyang
kemudian masuk kembali dan tidak berbicara dengan orang dan bila sembahyang
selalu menangis dan minta kepada Allah s.w.t., dan pada hari ketiga datang Abu
Bakar r.a. kerumah Nabi Muhammad s.a.w mengucapkan: "Assalamu'alaikum yang
ahla baiti rahmah. apakah dapat bertemu kepada Nabi Muhammad s.a.w?" Maka
tidak ada yang menjawabnya, sehingga ia menepi untuk menangis, kemudian Umar
datang dan berkata: "Assalamu'alaikum ya ahla baiti rahmah, apakah dapat
bertemu dengan Rasulullah s.a.w?" Dan ketika tidak mendapat jawapan dia
pun menepi dan menangis, kemudian datang Salman Alfarisi dan berdiri dimuka
pintu sambil mengucapkan: "Assalamu'alaikum ya ahla baiti rahmah, apakah
dapat bertemu dengan Junjunganku Rasulullah s.a.w.?" Dan ketika tidak
mendapat jawapan, dia menangis sehingga jatuh dan bangun, sehingga sampai
kerumah Fatimah r.a. dan dimuka pintunya ia mengucapkan: "Assalamu'alaikum
hai puteri Rasulullah s.a.w."Kebetulan pada masa itu Ali r.a. tiada
dirumah, lalu bertanya: "Hai puteri Rasulullah, sesungguhnya Rasulullah
s.a.w. telah beberapa hari tidak keluar kecuali untuk sembahyang dan tidak
berkata apa-apa kepada orang dan juga tidak mengizinkan orang-orang bertemu
dengannya." Maka segeralah Fatimah memakai baju yang panjang dan pergi
sehingga apabila beliau sampai kedepan muka pintu rumah Rasulullah s.a.w. dan
memberi salam sambil berkata: "Saya Fatimah, ya Rasulullah." Sedang
Rasulullah s.a.w. bersujud sambil menangis, lalu Rasulullah s.a.w. mengangkat
kepalanya dan bertanya: "Mengapakah kesayanganku?" Apabila pintu
dibuka maka masuklah Fatimah kedalam rumah Rasulullah s.a.w. dan ketika melihat
Rasulullah s.a.w. menangislah ia kerana melihat Rasulullah s.a.w. pucat dan
sembam muka kerana banyak menangis dan sangat sedih, lalu ia bertanya: "Ya
Rasulullah, apakah yang menimpamu?" Jawab Rasulullah s.a.w.: "Jibril
datang kepadaku dan menerangkan sifat-sifat neraka jahannam dan menerangkankan
bahawa bahagian yang paling atas dari semua tingkat neraka jahannam itu adalah
untuk umatku yang berbuat dosa-dosa besar, maka itulah yang menyebabkan aku
menangis dan berduka cita." Fatimah bertanya lagi: "Ya Rasulullah,
bagaimana caranya masuk?" Jawab Rasulullah s.a.w.: "Diiring oleh
Malaikat keneraka, tanpa dihitamkan muka juga tidak biru mata mereka dan tidak
ditutup mulut mereka dan tidak digandingkan dengan syaitan, bahkan tidak
dibelenggu atau dirantai." Ditanya Fatimah lagi: "Lalu bagaimana cara
Malaikat menuntun mereka?" Jawab Rasulullah s.a.w.: "Adapun kaum
lelaki ditarik janggutnya sedangkan yang perempuan ditarik rambutnya, maka
beberapa banyak dari orang-orang tua dari ummatku yang mengeluh ketika diseret
keneraka: Alangkah tua dan lemahku, demikian juga yang muda mengeluh: Wahai
kemudaanku dan bagus rupaku, sedang wanita mengeluh: Wahai alangkah maluku
sehingga dibawa Malaikat Malik., dan ketika telah dilihat oleh Malaikat Malik
lalu bertanya: "Siapakah mereka itu, maka tidak pernah saya dapatkan orang
yang akan tersiksa seperti orang-orang ibi, muka mereka tidak hitam, matanya
tidak biru, mulut mereka juga tidak tertutup dan tidak juga diikat bersama
syaitannya, dan tidak dibelenggu atau dirantai leher mereka? Jawab Malaikat:
"Demikianlah kami diperintahkan membawa orang-orang ini kepadamu
sedemikian rupa." Lalu ditanya oleh Malaikat Malik: "Siapakah wahai
orang-orang yang celaka?"
Dalam lain riwayat dikatakan ketika mereka diiring oleh Malaikat Malik selalu
memanggil: "Wahai Muhammad." tetapi setalh melihat muka Malaikat Malik
lupa akan nama Rasulullah s.a.w. kerana hebatnya Malaikat Malik, lalu ditanya:
"Siapakah kamu?" Jawab mereka: "Kami ummat yang dituruni
Al-Quran dan kami telah puasa bulan Ramadhan." Lalu Malaikat Malik
berkata: "Al-Quran tidak diturunkan kecuali kepada ummat Rasulullah
s.a.w.." Maka ketika itu mereka menjerit: "Kami ummat Nabi Muhammad
s.a.w" Maka Malaikat Malik bertanya: "Tidakkah telah ada larangan
dalam Al-Quran dari maksiat terhadap Allah subhanahu ta'ala." Dan ketika
berada ditepi neraka jahannam dan diserahkan kepada Malaikat Zabaniyah, mereka
berkata: "Ya Malik, diizinkan saya akan menangis." Maka diizinkan,
lalu mereka menangis sampai habis airmata, kemudian menangis lagi dengan darah,
sehingga Malaikat Malik berkata: "Alangkah baiknya menangis ini andaikata
terjadi didunia kerana takut kepada Allah s.w.t., nescaya kamu tidak akan
disentuh oleh api neraka pada hari ini, lalu Malaikat Malik berkata kepada
Malaikat Zabaniyah: "Lemparkan mereka kedalam neraka." dan bila telah
dilempar mereka serentak menjerit: "La illaha illallah." maka
surutlah api neraka, Malaikat Malik berkata: "Hai api, sambarlah
mereka." Jawab api: "Bagaimana aku menyambar mereka, padahal mereka
menyebut La illaha illallah." Malaikat Malik berkata: "Demikianlah
perintah Tuhan Rabbul arsy." maka ditangkaplah mereka oleh api, ada yang
hanya sampai tapak kaki, ada yang sampai kelutut, ada yang sampai kemuka.
Malaikat Malik berkata: "jangan membakar muka mereka kerana kerana mereka
telah lama sujud kepada Allah s.w.t., juga jangan membakar hati mereka kerana
mereka telah haus pada bulan Ramadhan." Maka tinggal dalam neraka beberapa
lama sambil menyebut: "Ya Arhamar Rahimin, Ya Hannan, Ya Mannan."
Kemudian bila telah selesai hukuman mereka, maka Allah s.w.t.memanggil Jibril
dan bertanya: "Ya Jibril, bagaimanakah keadaan orang-orang yang maksiat
dari ummat Nabi Muhammad s.a.w?" Jawab Jibril: "Ya Tuhan, Engkau
lebih mengetahui." Lalu diperintahkan: "Pergilah kau lihatkan keadaan
mereka." Maka pergilah Jibril a.s. kepada Malaikat Malik yang sedang duduk
diatas mimbar ditengah-tengah jahannam. Ketika Malaikat Malik melihat Jibril
segera ia bangun hormat dan berkata: "Ya Jibril, mengapakah kau datang
kesini?" Jawab Jibril: "Bagaimanakah keadaan rombongan yang maksiat
dari ummat Rasulullah s.a.w.?" Jawab Malaikat Malik: "Sungguh ngeri
keadaan mereka dan sempit tempat mereka, mereka telah terbakar badan dan daging
mereka kecuali muka dan hati mereka masih berkilauan iman."Jibril berkata:
"Bukalah tutup mereka supaya saya dapat melhat mereka." Maka Malaikat
Malik menyuruh Malaikat Zabaniyah membuka tutup mereka dan ketika mereka
melihat Jibril mereka mengerti bahawa ini bukan Malaikat yang menyiksa manusia,
lalu mereka bertanya: "Siapakah hamba yang sangat bagus rupanya itu?"
Jawab Malaikat Malik: "Itu Jibril yang biasa membawa wahyu kepada Nabi
Muhammad s.a.w." Ketika mereka mendengar nama Nabi Muhammad s.a.w. maka
serentaklah mereka menjerit: "Ya Jibril, sampaikan salam kami kepada Nabi
Muhammad s.a.w. dan beritakan bahawa maksiat kamilah yang memisahkan kami
dengannya serta sampaikan keadaan kami kepadanya." Maka kembalilah Jibril
menghadap kepada Allah s.w.t. lalu ditanya: "Bagaimana kamu melihat ummat
Muhammad?" Jawab Jilril: "Ya Tuhan, alangkah jeleknya keadaan mereka
dan sempit tempat mereka." Lalu Allah s.w.t. bertanya lagi: "Apakah
mereka minta apa-apa kepadamu?" Jawab Jibril: "Ya, mereka minta
disampaikan salam mereka kepada Nabi Muhammad s.a.w. dan diberitakan kepadanya
keadaan mereka." Maka Allah s.w.t. menyuruh Jibril menyampaikan semua
pesanan itu kepada Nabi Muhammad s.a.w. yang tinggal dalam khemah dari permata
yang putih, mempunyai empat ribu buah pintu dan tiap-tiap pintu terdapat dua
daun pintu dari emas, maka berkata Jibril: Ya Muhammad, saya datang kepadamu
dari rombongan orang-orang yang derhaka dari ummatmu yang masih tersiksa dalam
neraka, mereka menyampaikan salam kepadamu dan mengeluh bahawa keadaan mereka
sangat jelek dan sangat sempit tempat mereka." Maka pergilah Nabi Muhammad
s.a.w. kebawah arsy dan bersujud dan memuji Allah s.w.t. dengan ucapan yang
tidak pernah diucapkan oleh seorang makhlukpun sehingga Allah s.w.t. menyuruh
Nabi Muhammad s.a.w.: "Angkatlah kepalamu dan mintalah nescaya akan
diberikan, dan ajukan syafa'atmu pasti akan diterima." Maka Nabi Muhammad
s.a.w. berkata: "Ya Tuhan, orang-orang yang durhaka dari ummatku telah
terlaksana pada mereka hukumMu dan balasanMu, maka terimalah syafa'atku."
Allah s.w.t. berfirman: "Aku terima syafa'atmu terhadap mereka, maka
pergilah keneraka dan keluarkan daripadanya orang yang pernah mengucap Laa
ilaha illallah." Maka pergilah Nabi Muhammad s.a.w. keneraka dan ketika
dilihat oleh Malaikat Malik, maka segera ia bangkit hormat lalu ditanya:
"Hai Malik, bagaimanakah keadaan ummatku yang durhaka?" Jawab
Malaikat Malik: "Alangkah jeleknya keadaan mereka dan sempit tempat
mereka." Maka diperintahkan membuka pintu dan angkat tutupnya, maka
apabila orang-orang didalam neraka itu melihat Nabi Muhammad s.a.w. maka mereka
menjerit serentak: "Ya Nabi Muhammad s.a.w., api neraka telah membakar
kulit kami." Maka dikeluarkan semuanya berupa arang, lalu dibawa mereka
kesungai dimuka pintu syurga yang bernama Nahrulhayawan, dan disana mereka
mandi kemudian keluar sebagai orang muda yang gagah, elok, cerah matanya
sedangkan wajah mereka bagaikan bulan dan tertulis didahi mereka Aljahanamiyun
atau orang-orang jahannam yang telah dibebaskan oleh Allah s.w.t.. Dari neraka
kemudiannya mereka masuk kesyurga, maka apabila orang-orang neraka itu melihat
kaum muslimin telah dilepaskan dari neraka, mereka berkata: "Aduh,
sekiranya kami dahulu Islam tentu kami dapat keluar dari neraka."
Semoga kisah ini dapat menambahkan kecintaan kita terhadap Junjungan Mulia Nabi
Muhammad s.a.w..Lihatlah betapa sayangnya Nabi Muhammad s.a.w sehingga ketika malaikat Jibril menerangkan sifat neraka yang dihuni oleh umat Nabi
s.a.w,baginda sampai pengsan..Baginda s.a.w juga menangis kerana sedih yang
teramat mengenangkan nasib umat baginda yang akan dicampakkan ke dalam
neraka..Adakah kita cinta terhadap Rasulullah s.a.w?
Jawaban ada dalam diri kita..marilah sama-sama kita muhasabah diri..Semoga kita
termasuk dalam golongan para sahabat ra. yang cinta mereka terhadap Nabi Muhammad s.a.w
adalah sangat mendalam..Lihatlah pada Sayyidina Abu Bakar r.a,sayyidina Umar al
Khattab & salman al farisi dalam kisah ini..
Allahuakhbar..
dari berbagai sumber melalui status Car Yanto Suryo di Grup Facebook Pemuda TQN Suryalaya
Posting Komentar
Posting Komentar