MAKKAH - Hujan deras disertai angin kencang merobohkan tenda-tenda yang sudah
didirikan di padang Arafah, Rabu (9/10/2013) sore waktu Saudi.
Teknisi
Daerah Kerja (Daker) Makkah Masutiyo Rojiun mengatakan, hujan dimulai pukul
14.30. Dimulai dengan rintik-rintik hujan yang kemudian dilanjutkan dengan
angin ribut dan hujan deras. Hujan berangin ini berlangsung selama hampir dua
jam.
Langit
di sekitar Arafah, Mina, dan Muzdalifah diselimuti awan gelap pekat. Hujan yang
terjadi di wilayah Aziziyah bahkan menimbulkan genangan air.
"Angin
kencang itu merobohkan tenda-tenda jamaah," kata Masutiyo, Rabu malam.
Dari yang dia amati, kebanyakan tenda roboh di Maktab 18, meski di maktab yang
lain juga banyak tenda roboh. "Hampir seluruh tenda roboh."
Masalahnya,
kata Masutiyo, sejumlah tenda sudah dipasang kabel listrik, pendingin ruangan,
karpet, maupun kasur. Untuk membetulkan aliran listrik itu membutuhkan waktu
sehari penuh.
Petugas
haji Indonesia juga sudah mengirimkan mesin fotokopi, komputer, printer, sound
system, dan logistik dapur seperti beras maupun minuman. "Kita sibuk
mengamankan barang-barang itu," katanya.
"Karpet,
kasur bisa diamankan karena masih terbungkus plastik, tapi kami jadinya repot
banget," kata Masutiyo.
Untuk
mendirikan kembali tenda-tenda tersebut, Masutiyo memperkirakan butuh waktu
tiga hari. Puncak haji wukuf di Arafah masih lima hari ke depan. Kejadian
serupa pernah terjadi pada 8 Zulhijah tahun 2011.
Hujan
di Makkah tergolong langka. Berbeda dengan di Bogor atau Bandung yang hampir
setiap hari hujan, di Makkah bisa dihitung dengan jari dalam setahun.
"Saya
sudah 19 hari di Makkah, tapi baru sekali melihat hujan pas lagi di Aziziyah
yang jalanannya sempat tergenang," kata Fikri Syaukani, pelaksana Media
Center Haji.
Sumber: republika.co.id
Posting Komentar
Posting Komentar