Menu

TQN PP.Suryalaya

 

Allah SWT berfirman, “Katakanlah wahai Muhammad, saya berlindung kepada Tuhan yang mengatur makhluk dari kejahatan makhlukNya. Dari kejahatan orang yang dengki ketika dia melahirkan kedengkiannya”(Qs Al Falaq 1-5)
Dalam surat ini disampaikan agar manusia berlindung kepadaNya terhadap dengki.
AbduLlah bin Mas’ud mengatakan bahwa Nabi Muhammad S..A.W. bersabda, “Ada tiga hal yang menjadi dasar (pangkal) setiap kesalahan maka jagalah dan hindarilah. 
Pertama hindarilah olehmu sombong karena kesombongan ini telah membawa iblis tidak mau sujud kepada Nabi Adam AS. 
Kedua, hindarilah olehmu sifat tamak, karena tamak ini telah menjadikan Adam AS memakan pohon khuldi . 
ketiga, takutlah kamu akan sifat dengki karena kedua anak Adam salah satunya telah membunuh yang lain yang disebabkan oleh dengki”.

Menurut sebagian ulama bahwa orang yang selalu dengki adalah orang yang selalu ingkar karena tidak rela kepada orang lain yang mendapatkan kenikmatan. Menurut yang lain, orang yang dengki tidak akan dapat dihitamkan (dihilangkan). Menurut sebagian ulama, kata dengki dikutip dari firman Allah Ta’ala, “Katakanlah sesungguhnya yang diharamkan oleh Tuhanmu hanya segala yang keji, baik yang lahir maupun yang bathin”(QS Al A’raf: 33)
Menurut pendapat yang lain bahwa yang dimaksud “yang bathin” dalam ayat ini adalah dengki. Dalam sebagian kitab dijelaskan bahwa orang yang dengki orang yang membenci kenikmatan. Menurut satu pendapat, bekas (pengaruh) dengki akan nampak sebelum nampaknya permusuhan. 
Al-Ashmu’I mengatakan, “Saya melihat orang Arab yang mencapai umur 120 tahun. Saya berkata, “alangkah panjangnya umurmu”. Dia menjawab, “Saya tidak pernah dengki sampai saya diberikan umur sekian”. Ibnu Mubarak pernah mengatakan, “Segala puji bagi Allah yang tidak menjadikan hati seorang pemimpin seperti hati orang yang dengki”. (Artinya orang yang dengki tidak akan pernah menjadi pemimpin orang lain)

Di dalam sebagian hadis dijelaskan, di langit yang ke lima terdapat malaikat. Perbuatan setiap orang akan melewatinya. Malaikat itu bersinar seperti sinarya matahari. Dia mengatakan, “Berhentilah, saya adalaah malaikat yang menjaga perbuatan dengki. Oleh karena itu pukulkanlah kepada pemiliknya karena dia adalah orang yang dengki”. Mu’awiyah bin Abu Sufyan mengatakan, “Saya akan merelakan setiap orang kecuali orang yang dengki. Dia tidak akan rela sebelum kenikmatan orang lain hilang”. 
Menurut satu pendapat, orang dengki adalah orang yang lalim dan perampas. Dia tidak akan tinggal diam dan tidak akan membiarkan. Umar bin Abdul Azis mengatakan, “Saya tidak pernah melihat orang yang lalai lebih dari pada apa yang dialami oleh orang yang dengki karena dia tertimpa kesusahan yang mendalam dan kehilangan jati dirinya secara berutrut turut. 

Menurut sebagian Ulama, sebagian tanda sifat dengki adalah menipu apabila berada di hadapan orang lain, dan mengumpatnya apabila sudah pergi, dan mencaci maki apabila musibah tidak menimpa. Menurut Mu’awiyah bin Abu Sufyan, menghindari dengki dan membunuh sebelum di dengki bukan termasuk bagian dari sifat dengki. Manurut yang lain, Allah Ta’ala menurunkan wahyu kepada Nabi Sulaiman bin Dawud AS, “Aku berwasiyat kepadamu mengenahi tujuh hal. Diantaranya, jangan mengumpat hamba-hambaku yang saleh dan jangan mendengkinya”. Dia mengatakan, “Ya Tuhan, Engkaulah Dzat yang memberi kecukupan kepadaku”.

Manurut satu ungkapan, Nabi Musa As pernah melihat seorang laki-laki berada di singgasana kerajaan. Nabi Musa AS merasa senang dan bertanya kepada seseorang, “Apa yang dilakukan orang itu ?”
“Orang itu tidak pernah dengki kepada orang lain sehingga ia diberi keistimewaan oleh Allah Ta’ala.” Jawabnya.

Menurut sebagian ulama, orang yang dengki adalah orang yang apabila melihat orang lain mendapatkan kenikmatan, maka dia merasa bingung. Apabila orang lain me dapatkan kesengsaraan, dia mencaci maki. 
Menurut satu pendapat, orang yang dengki adalah orang yang tidak senang kepada orang lain yang tidak berdosa dan kikir terhadap sesuatu yang tidak dimiliki. Oleh karena itu terdapat ungkapan, jangan mengharap cinta kasih kepada orang yang mendengkimu. Dia tidak akan menmerima uluran baikmu . 
Menurut sebagian ulama yang lain, Apabila allah SWT hendak menguasakan seseorang kepada musuh yang tidak akan kasihan kepadanya, pasti Alah SWT menguasakan kepadanya orang yang dengki, sebagimana sya’ir: 
Engkau telah memberikan kecukupan 
Kepada orang dari satu kejadian
Kecuali permusuhan orang 
Yang dimusuhi orang yang dengki
Setiap permusuhan
Diharapkan kematiannya
Kecuali permusuhan orang 
Yang dimusuhi orang lain
Apabila Allah hendak meluaskan keutamaan
Dia pasti menyebarkannya
Yang mulut orang yang dengki
Telah memberikan ketentuan

Ibnu Mu’adz mengatakan: 
Katakan kepada orang yang dengki
Jika engkau ingin menghilangkan celaan
Wahai orang yang menganiaya
Seakan-akan ia orang yang dianiaya

Sumber: manakib.wordpress.com 

Posting Komentar

 
Top