Menu

TQN PP.Suryalaya

 


Disarikan dari Buku: Latar Belakang dan Perkembangan PP.Suryalaya
Tulisan : H.Bachtiar Djamily, Tahun 1987. Halaman. 234-235~

Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, 
dzikir sebanyak-banyaknya (QS AL-Ahzab ayat 41)

Tidaklah dikerjakan zikir itu, semata-mata karena hendak membaca nama Allah kecuali dengan zikirullah itu diikuti dengan hati, pemusatan pikiran dan memantapkan mohon ridha Allah.
Zikir kepada Allah akan mendorong manusia menjurus ke arah jalan lurus jalan lurus, istiqamah, berketetapan hati denga keyakinan serta iman kepada Allah, menjauhkan diri dari segala perbuatan buruk dan tidak sesuai dengan Perintah ALLAH dan RASULULLAH S.A.W. 
Jelas bahwa TQN adalah berdasarkan Al-Qur'an dan Hadist, TQN menuju ketetapan iman dan melaksanakan Perintah Allah serta rasul dengan penuh keinsyafan dan kesadaran.
Seperti berulangkali dikemukakan, mungkin untuk permulaan melaksanakan zikrullah itu, baik Zikir Jahar ataupun Zikir Khofi, belum segera dirasakan kesannya, tetapi lama-lama, setelah jadi kebiasaan manfaat Zikirullah itu akan segera bisa dihayati.
Bila zikir sudah terbiasakan, walaupun permulaannya belum terkendalikan dengan pemusatan hati dan pikiran, namun lama-lama, setiap detik getaran jiwa dan jantung, denyutan urat nadi, akan selalu merasa terpanggil untuk melaksanakan Zikirullah.
Teruskan Zikrullah, teruslah zikir, teruslah obati hati, jangan berhenti, maka dengan Izin Allah, akan tiba saatnya Zikrullah itu jadi kecanduan, jadi kemestian dan keperluan dalam setiap getaran hati/qalbu,dengan demikian akan segera menyusul keasyikan kepada Allah yang pasti akan diiringi dengan berbagai faedah.
Adapun dalam menanggapi dan merasakan faedah zikir, juga tidak bisa sembarangan,karena manfaat zikir adakalanya tidak bisa dilhat dan dirasakan seperti memegang sesuatu, tetapi pada hati yang tenang, wajah yang cerah, hidup yang gembira dalam berbagai keadaan, adalah pertanda bahwa zikirullah telah mulai memberi manfaat.

Apakah yang dicari dalam hidup, bukankah ketenangan?
Bukankah ketenangan hati itu sebagian dari kebahagiaan?
Dan bukankah kebahagiaan itu, salah satu jalan menjurus kepada istiqamah?
Kenapa kita melalaikan semua ini, padahal inilah yang kita cari dan kita perlukan dalam hidup?

Marilah kita laksanakan zikrullah terus menerus, tanpa merasa bosan, tanpa malas, sehingga ZIKIRULLAH itu lekat di jasmani dan rohani kita,
Aamiin Yaa Rabbal 'Aaalamiin.-

Ditulis ulang oleh:

Posting Komentar

 
Top