[Asal mula kehidupan bermula dari tulang ekor,
dan darinya manusia kelak akan dibangkitkan] |
Tulang sulbi atau dengan bahasa Inggrisnya adalah Coccyx ini
adalah bagian tulang dari tubuh manusia. Terletak pada bagian terbawah dari
tulang belakang. Tulang sulbi ini adalah tulang yang pertama kali ketika manusia
diciptakan oleh Allah. Dari tulang inilah nantinya manusia dibangunkan pada
hari akhir. Hebatnya lagi tulang sulbi ini tak akan hancur dimakan tanah.
Tulang sulbi sering disebutkan dalam hadits yaitu, dari Abu
Huairah Nabi bersabda, “Sesungguhnya bagian tubuh manusia akan rusak, kecuali
“tulang sulbi”, dari tulang ini pertama kali manusia diciptakan, dan dari
tulang ini manusia dibangunkan dari kematian di hari akhir” (HR. Bukhari,
Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah)
Dan ada satu lagi hadits tentang tulang sulbi ini:
Dari Abu Huairah Nabi bersabda, “Ada satu tulang yang tidak akan dimakan tanah.
Mereka bertanya,”tulang apa ya Rasul?” Nabi menjawab” Tulang Sulbi”. (HR.
Bukhari, Nasa’i, Abu Daud, Ibnu Majah).
Sebagian besar manusia menganggap tulang ekor (Sulbi) yang terletak
di bagian bawah ruas tulang belakang sebagai organ sisa yang tidak memiliki
fungsi berarti. Anggapan ini juga dikuatkan oleh seorang ahli anatomi
berkebangsaan Jerman, R Wiedersheim. Pada tahun 1895, ia membuat daftar 100
struktur anatomi tubuh yang dianggap tidak memiliki fungsi tersebut.
Salah satunya adalah tulang ekor. Namun, seiring kemajuan
tekhnologi, fungsi organ tersebut kian terkuak. Tulang ekor menyangga
tulang-tulang di sekitar panggul dan merupakan titik pertemuan dari beberapa
otot kecil. Tanpa tulang ini, manusia tidak akan bisa duduk nyaman.
[foto: Prof.Dr.Han Spemann, ilmuwan Jerman yang berhasil mendapatkan hadiah nobel bidang Kedokteran pada tahun 1935, foto: nobel-prize-winners.com] |
Sisi ajaib tulang ekor ini pun telah ditemukan. Adalah Han
Spemann, ilmuwan Jerman yang berhasil mendapatkan hadiah nobel bidang Kedokteran
pada tahun 1935. Dalam penelitiannya ia dapat membuktikan bahwa asal mula
kehidupan adalah tulang ekor. Darinyalah makhluk hidup bermula.
Dalam penelitiannya, ia memotong tulang ekor dari sejumlah
hewan melata, lalu mengimplantasikan ke dalam embrio-embrio lain. Hasilnya,
tulang ekor ini tumbuh sebagai janin kedua di dalam janin tuan rumah.
Untuk itulah Han menyebutnya dengan “The Primary Organizer”
atau pengorganisir pertama.
Pada saat sperma membuahi ovum (sel telur), maka pembentukan
janin dimulai. Ketikaovum telah terbuahi (zigot), ia terbelah menjadi dua sel
dan terus berkembang biak. Sehingga terbentuklah embryonic disk (lempengan
embrio) yang memiliki dua lapisan. Pertama, External Epiblast yang terdiri dari
cytotrophoblasts, berfungsi menyuplai makanan embrio pada dinding uterus, dan
menyalurkan nutrisi dari darah dan cairan kelenjar pada dinding uterus.
Sedangkan lapisan kedua, Internal Hypoblast yang telah ada sejak pembentukan janin
pertama kalinya. Pada hari ke-15, lapisan sederhana muncul pada bagian belakang
embrio dengan bagian belakang yang disebut primitive node (gumpalan sederhana). Dari sinilah beberapa unsure dan jaringan,
seperti ectoderm, mesoderm, dan endodermterbentuk. Ectoderm, membentuk kulit
dan sistem syaraf pusat. Mesoderm, membentuk otot halus sistim digestive
(pencernaan), otot skeletal (kerangka), sistem sirkulasi, jantung, tulang pada
bagian kelamin, dan sistem urine (selain kandung kemih), jaringansubcutaneous,
sistem limpa, limpa dan kulit luar. Sedangkan, Endoderm, membentuk lapisan pada
sistim digestive, sistem pernafasan, organ-orang yang berhubungan dengan sistem
digestive (seperti hati dan pancreas), kandung kemih, kelenjar thyroid
(gondok), dan saluran pendengaran. Gumpalan sederhana inilah yang mereka sebut
sebagai tulang ekor.
Pada penelitian lain, Han mencoba menghancurkan tulang ekor
tersebut. Ia menumbuknya dan merebusnya dengan suhu panas yang tinggi dan dalam
waktu yang sangat lama. Setelah menjadi serpihan halus, ia mencoba
mengimplantasikan tulang itu pada janin lain yang masih dalam tahap permulaan
embrio. Hasilnya, tulang ekor itu tetap tumbuh dan membentuk janin sekunder
pada guest body (organ tamu). Meskipun telah ditumbuk dan dipanaskan sedemikian
rupa, tulang ini tidak ‘hancur’.
Dr. Othman al Djilani dan Dr. Othman al Djilan juga
melakukan penelitian serupa. Pada bulan Ramadhan 1423 H, mereka berdua memanggang
tulang ekor dengan suhu tinggi selam sepuluh menit. Tulang pun berubah, menjadi
hitam pekat. Kemudian, keduanya membawa tulang itu ke al Olaki Laboratory,
Sana’a, Yaman, untuk dianalisis. Setelah diteliti oleh Dr. al Olaki, profesor
bidang histology dan pathologi di Sana’a University, ditemukanlah bahwa sel-sel
pada jaringan tulang ekor tidak terpengaruh. Bahkan sel-sel itu dapat bertahan
walau dilakukan pembakaran lebih lama.
Quote:
Lebih dari itu, –dan ini yang terpenting-,
‘ajbu dz-dzanab, atau tulang ekor –sari rikadatu atau relix dalam bahasa
Hindu-Budha-, berdasarkan penelitian mutakhir, sebagaimana yang disampaikan
oleh Jamil Zaini, Trainer Asia Tenggara Kubik Jakarta ketika mengisi acara
buka puasa bersama di al Azhar-Solo Baru dengan tajuk, “Inspiring Day;
Inspiring The Spirit of Life”, tulang ekor ini merekam semua perbuatan anak
Adam, dari sejak lahir hingga meninggal dunia. Ia merekam semua perbuatan
baik-buruk mereka. Dan perbuatan mereka ini akan berpengaruh pada kondisi
tulang ekornya. Putih bersih atau hitam kotor. Semakin banyak energy positif
atau kebaikan seseorang maka semakin bersih tulang ekornya, dan semakin
banyak energy negative atau keburukan seseorang maka semakin hitamlah tulang
ekornya. Dalam tradisi hindu-budha, mayat orang yang mati dari mereka akan
dibakar, dan di antara yang dicari setelah mayit menjadi abu adalah tulang
ekornya. Mereka ingin melihat apa warna tulang ekornya; putih atau hitam. Pak
Jamil pun menjelaskan bahwa sekira tahun 2004 ada pameran tulang ekornya
Shidarta Gawtama. Tulang ekornya Shidarta Gawtama putih bening bersih, ini
karena energy positif yang dilakukan oleh Shidarta Gawtama banyak. Dari
sinilah, balasan pada hari kiamat kelak tidak akan pernah tertukar. Dari
tulang ekor inilah, manusia akan kembali dicipta, dan mereka akan diberi
balasan sesuai dengan kadar amal-amal mereka. Ajaibnya, ini semua sudah
disabdakan oleh Nabi berpuluh abad yang lalu.
|
Ilmuwan muslim pada paruh kedua abad ke-20 telah mendasarkan
pemahaman mereka mengenai kemukjizatan hadis tentang tulang ekor ini pada
kaidah pengetahuan yang paling dasar, yaitu “Tulang ekor merupakan bagian
pertama yang tumbuh dari janin, biasa disebut dengan primitive streak, yaitu
bagian utama yang terbentuk pada minggu ketiga”.
Hal ini membuktikan kebenaran
sabda Rasulullah Saw, “Dari tulang ekorlah kalian akan dibangkitkan.”
[Sumber: iwanblog.wordpress.com]
Posting Komentar
Posting Komentar