Menu

TQN PP.Suryalaya

 

Diriwayatkan, setelah Rasulullah S.A.W. baru saja wafat, bahwa Sayyidina Ali bin Abi Tholib kw.h. telah membaringkan jenazah Rasullullah S.A.W. untuk dimandikan tiba-tiba ada suara dari sudut rumah yang mengatakan dengan keras sekali, “Muhammad jangan engkau mandikan karena dia sudah suci dan disucikan” maka timbullah keragu-raguan pada diri Ali terhadap suara itu. 

Kata Ali, “Siapa Engkau sebenarnya, karena sesungguhnya Nabi Muhammad S.A.W. telah memerintahkan untuk memandikan.”
Tiba-tiba ada suara lain yang mengatakan, “Wahai Ali, mandikanlah dia,karena sesungguhnya suara yang pertama tadi adalah suara Iblis terkutuk, sebab dengki terhadap Muhammad Saw maka dia bermaksud agar beliau dimasukkan ke dalam kubur tanpa dimandikan”.
Kata Ali, “Semoga Allah membalas kebaikan kepadamu, sebab Engkau telah memberitahukan bahwa tadi itu suara iblis terkutuk, maka siapakah Engkau?” 

Suara itu menjawab, “Saya adalah Nabi Khidir, menghadiri  (prosesi pemakaman) jenazah Nabi Muhammad Saw.”

Selanjutnya Ali ra, memandikan Jasad Nabi Muhammad S.A.W., Fadhal bin Abbas dan Usamah bin Zahid ra yang menuangkan air dan malaikat Jibril telah datang dengan membawa obat penahan kehancuran jasad dari surga. Kemudian mereka mengkafani beliau serta menguburnya di kamar Siti Aisyah ra, di tengah malam Rabu, sedang Siti Aisyah ra berdiri di atas kubur Nabi Muhammad S.A.W. sambil berkata, “Hai orang yang belum pernah mengenakan pakaian dari sutra, dan belum pernah tidur di atas ranjang yang empuk, hai orang yang keluar dari dunia sedang perutnya belum pernah kenyang meskipun dengan roti,dengan gandum kasar; hai orang yang memilih tidur di atas tikar daripada balai/ranjang; hai orang yang tidak tidur sepanjang malam karena takut siksa neraka Sa’ir” .

Allohumma sholli 'ala sayyidina Muhammadin wa 'ala alihi washohbihi wa sallim...

Sumber: Duratun Nasihin, Pengajian ke 16

Posting Komentar

 
Top