Alquran
sungguh menakjubkan. Tauhid sebagai inti pesannya, disampaikannya dengan dua
pendekatan, deskriptif dan matematis. Pesan tauhid secara deskriptif adalah
seluruh narasi yang ditampung dalam 114 surah, 6.236 ayat, 18.253 kata, dan
323.671 huruf Al-Quran.
Pokok-pokok pesan tauhid deskriptif dalam Alquran kemudian dikapsulasi ke dalam
Al-Fatihah, lalu dikondensasi ke dalam Basmalah. Dan makna Basmalah adalah
bertauhid dengan pemahaman, yang sekaligus bertauhid dengan amalan: berzikir.
Pesan tauhid secara matematis lebih menakjubkan lagi. Yaitu angka 7 atau
kelipatannya, yang terdapat dalam struktur bangunan ayat atau kata dalam
Alquran. Matematika angka 7 ini berfungsi sebagai sandi pesan tauhid, yang
memperkuat makna pesan tauhid deskriptif yang dikandungnya.
Seperti dicontohkan dalam QS Al-Baqarah ayat 117 berikut ini. Bahwa
“Allah Pencipta langit dan bumi, bila Dia berkehendak (untuk menciptakan)
sesuatu, maka cukup dengan hanya mengatakan: "Jadilah! lalu jadilah
sesuatu itu”. Kalimat perintah penciptaan dalam ayat ini adalah ‘Kun fayakun’,
yang struktur kalimat arabnya terdiri dari 7 huruf (kaf, nun, fa, ya, kaf, wawu
dan nun).
Maka angka 7 ini adalah pesan tauhid secara matematis, yang memperkuat makna
pesan tauhid secara deskriptif yang terkandung dalam kalimatnya. Yaitu bahwa
semua makhluk di jagat raya ini adalah ciptaan Yang Maha Esa, Allah SWT.
Begitulah, maka angka 7 sebagai sandi pesan tauhid
dijumpai dalam seluruh sistem kehidupan: Al-Quran, manusia dan
alam.
Allah SWT telah menciptakan alam untuk mendukung kekhalifahan manusia dengan
konsistensi struktur angka 7, yaitu di antaranya:
-7 hari seminggu (Ahad, Senen, Selasa, Rabo, Kamis, Jum’at dan Sabtu).
-7 planet (Sun, Moon, Vinus, Sturn, Jupiter, Mecury, dan Mars).
-7 lapis langit (Troposfer, Stratosfer, Ozonosfer, Mesosfer, Termosfer,
Ionosfer,dan Eksosfer).
-7 lapis bumi (Inner Core, Core Outer, Gutenberg Discontinuity, Mantle,
Mohorovicic Discontinuity, Asthenosphare, dan Crust).
-7 warna pelangi (Red, Orange, Yellow, Green, Blue, Indigo, dan Violet).
-7 benua (Afrika, Amerika Selatan, Amerika Utara, Antartika, Asia, Eropa, dan
Oceania)
-7 komponen atom (Electron, Proton, Quark, Boson, Meson, Photon, dan
Lepton).
Allah SWT telah menciptakan manusia sebagai khalifah-Nya dengan konsistensi
sruktur angka 7, yaitu diantaranya:
-Tulang manusia berjumlah 206 jenis, dapat dikelompokan menjadi 14 kelompok,
yang berarti 2x7.
-7 (kelompok) tulang untuk bersujud (2 ujung kaki, 2 lutut, 2 telapak tangan
dan 1 kening).
-7 anggota badan (2 tangan, 2 kaki, 2 lutut, dan 1 wajah).
-7 lubang di kepala (2 lubang mata, 2 lubang telinga, 2 lubang hidung dan 1
lubang mulut).
-7 tahap pertumbuhan manusia (masa menyusui, disapih, bayi, remaja, pemuda,
dewasa, dan masa tua).
-7 dimensi kehidupan manusia (tubuh, pikiran atau mental, qolb emosi, fu’ad
atau ruhani, nafs atau jiwa dan Ruh).
-7 cara bepikir manusia (ta’qilun, yatafakkarun, yanzhurun, yafqahun,
yatadabbarun, yasma’un, dan beraqal sehat atau ulil albab).
Dan Allah SWT telah memfirmankan Alquran sebagai petunjuk kekhalifahan manusia,
juga dengan konsistensi angka 7, yaitu di antaranya:
-7 huruf Alquran (alif, lam, qof, ro, hamzah, alif dan nun).
-7 ayat Al-Fatihah (alif, lam, fa, alif, ta’, ha, dan ha).
-7 dalam Alquran disebut sebanyak 27 kali dalam 23 surah. Bila angka ini
dijumlakan: 2+7+2+3 = 14, yang berarti: 2 x 7.
-7 macam bacaan Al-Quran (Nafi (w. 169 H); Ibn Katsir (w. 120 H); Abu ‘Amr (w.
154 H); Ibn ‘Amir (w. 118 H); Ashim (w. 128 H); Hamzah (w. 80 H); Al-Kisa’i (w.
189 H).
-7 surat panjang Al-Quran ( Al-Baqarah, Ali Imran, Al-Maidah, An-Nissa', Al 'Araf,
Al An'am dan Al-Anfal).
-Al-Quran menggunakan 28 jenis huruf, yang berarti: 4x7.
-Al-Quran mengandung 14 singkatan, yang berarti: 2x7.
Maka, apakah kemunculan angka 7 ini kebetulan? Pasti tidak. Karena suatu yang
kebetulan pasti tidak akan terjadi berulang-ulang. Apa lagi dengan pengulangan
yang sangat sering dan terjadi dalam 3 konteks kehidupan yang berbeda: Alquran,
manusia dan alam. Maka angka 7 ini adalah desain Allah. Dia telah
menciptakannya sebagai sandi pesan tentang kemahaesaan dan kemahakuasaan-Nya,
bagi orang-orang yang mau berpikir. Subhanallah.
Maka, hikmah dari pemahaman kita tentang fakta kebenaran tauhid melalui pesan
matematis ini setidaknya terdiri dari tiga hal.
Pertama, fakta kebenaran tauhid ini mematahkan pendapat yang menyatakan
bahwa Al-Quran adalah tulisan Muhammad SAW.
Kedua, fakta kebenaran tauhid ini menolak teori Darwin yang menyatakan bahwa
semua spesis hidup yang ada di bumi, termasuk manusia, berasal dari pendahulu
yang sama (common ancestors), yang kehadirannya di dunia terjadi dengan
sendirinya, melalui proses seleksi alam (natural selection).
Ketiga, dan ini yang terpenting, dengan merenungkan makna fakta kebenaran
tauhid ini, seharusnyalah dapat meningkatkan kualitas keimanan, keislaman dan
ketaqwaan kita. Sehingga ibadah ritual dan ibadah sosial yang kita laksanakan,
akan berjalan dengan lebih benar, lebih baik dan lebih indah... Semoga.
Allah a’lamu bishshawab.
Sumber: REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Dr M Masri Muadz MSc (Penullis BukuParadigma Al-Fatihah)
Posting Komentar
Posting Komentar