Halal
Institute dari Dewan Islam Spanyol yang berbasis di Kordoba,
bekerja sama dengan Komite Standardisasi dan Sertifikasi Spanyol (AENOR),
membuat kesepakatan untuk menetapkan standardisasi halal pada beberapa makanan
yang beredar di negara ini.
Berdasarkan survei yang dilakukan sebelumnya, pihak badan sertifikasi ini
menilai kebutuhan pada produk halal semakin meningkat.
“Di tingkat internasional, kebutuhan produk halal tumbuh 10 hingga 12 persen,”
ujar Direktur Standardisasi Halal dari Halal Institute Spanyol, Hanif
Escudero.
Di Spanyol sendiri, menurutnya, produk halal memiliki segmen konsumen sekitar
dua juta orang. Dalam pasar, produk halal ini omzetnya hingga mencapai 620 juta
euro yang dihasilkan oleh 240 industri dengan 500 produknya yang telah
disertifikasi dan dijual di lebih dari 600 ritel.
Melihat betapa besar angka yang membutuhkan produk halal, membuat regulasi yang
mengatur tentang pentingnya kejelasan halal atau tidaknya dalam sebuah produk
diperlukan.
“Ini adalah
kali pertama sebuah komite standardisasi membahas aspek teknis dari agama,”
ujarnya, dilansir dari onislam.
Tujuan dibuatnya regulasi halal ini adalah untuk mengontrol produk yang
beredar, apakah benar produk tersebut halal seperti syariat Islam atau bukan.
Ini penting,
mengingat betapa pesat peningkatan pasar produk halal yang semakin berkembang
dan diminati masyarakat di Spanyol.
Komite teknis dari AENOR mengumumkan kesediaan mereka dalam mengembangkan
standar kehalalan yang dimaksud.
Regulasinya
ini akan bersifat sukarela, namun masyarakat menuntut adanya keterangan yang
jelas jika benar-benar makanan tersebut telah halal.
Dalam regulasi halal ini, paling tidak akan sama seperti standar yang dirancang
oleh Eropa keseluruhan yang mendasarkan pada kebutuhan makanan halal.
Paling tidak,
akan mengatur tentang penggunaan zat adiktif, penyembelihan hewan, serta
pencantuman label halal.
Konsep halal artinya diizinkan. Maksudnya, produk tersebut boleh digunakan dan
dimakan oleh orang Islam.
Misalnya,
orang Muslim hanya diizinkan untuk makan daging yang dipotong pada lehernya
ketika masih hidup sesuai dengan syariat Islam, yaitu saat menyembelihnya
mengucapkan nama Allah.
Kini, semakin banyak produk lain selain daging yang disertifikasi halal pula. Misalnya,
kosmetik, farmasi, pakaian, juga jasa keuangan. Produk halal tak hanya diminati
oleh masyarakat Muslim.
Paling tidak,
ada 500 juta warga dunia selain Muslim yang lebih memilih untuk menggunakan
produk dan makanan yang halal.
Di Spanyol sendiri, penduduk Muslim merupakan minoritas dengan jumlah sekitar
1,4 juta. Jumlah ini semakin naik, bahkan menurut Dewan Islam Spanyol,
peningkatan jumlah Muslim mencapai tiga persen.
Posting Komentar
Posting Komentar