Pelukan merupakan perwujudan kasih sayang
berupa sentuhan fisik yang paling mudah dilakukan. Orang tua perlu rutin
memeluk anak guna mendukung proses tumbuh kembang anak. Walau terbilang mudah,
tak semua orang tua terbiasa memeluk anak-anaknya. Ada yang memang tidak terbiasa dipeluk sejak
mereka kecil sehingga terus berlanjut hingga orang tua ini memiliki anak. Kalau
belum terbiasa, ada baiknya sejak sekarang mulai membiasakan diri untuk memeluk
anak.
Kalau
belum terbiasa, isteri bisa mendorong suami untuk mulai membiasakan kegiatan
memeluk anak. Katakan saja, kalau ingin anaknya pintar, menyayangi sang ayah
meski sudah tua, dan tetap mengidolakan ayahnya, maka mulai mencoba untuk
memeluk.
Sejumlah
penelitian, dikatakan penulis buku 'The Miracle of Hug' ini, menunjukkan kalau pelukan
antara orang tua dan anak dapat meningkatkan kecerdasan otak, merangsang
keluarnya hormon oksitosin yang memberikan perasaan tenang pada anak, serta
memberi dampak positif pada perkembangan anak. Selain itu, pelukan membuat anak
merasa dicintai dan dihargai.
Selain
itu, pelukan dari masing-masing orang tua akan mentransfer hal luar biasa pada
anak. Masing-masing akan mentransfer sifat tertentu pada anak sehingga anak
akan tumbuh dan berkembang menjadi anak yang otentik dan sehat.
"Saat
ayah memeluk, sesungguhnya ia mentransfer kemampuan kemandirian. Laki-laki itu
mentransfer aspek berani untuk berinteraksi dengan figur otoritas yang ada di
luar rumah," lanjut Melly. Anak-anak ini akan lebih kuat saat berada di
luar rumah. Sebaliknya, anak-anak yang mendapat kekerasan dalam rumah tangga,
cenderung menjadi penakut saat berada di luar rumah.
Sementara
itu, ketika ibu memeluk, sifat empati akan tersalurkan kepada anak. "Ibu
itu figur afeksi, yang ketika anak sakit, ia akan memeluk anak maupun
mengambilkan obat untuk anak," imbuh Melly.
Lalu
bagaimana kalau anaknya yang malu atau merasa risih untuk dipeluk oleh orang
tuanya? "Katakan saja, mau malu ya dipeluk? Tetapi mama butuh energi,
gimana caranya ya? Pegang saja atau usap-usap kepala boleh nggak? Proses dialog
memang harus dilakukan," terang Melly.
Belum
lama ini, Melly menangani sebuah kasus yang baik ibu maupun anak tidak terbiasa
dipeluk. Mereka, istilahnya bisa sampai keluar keringat dingin saat akan
berpelukan. "Perlu effort besar untuk memeluk. Yang kemudian, saat memeluk,
tahan dulu, jangan dilepas hingga napas lebih normal," saran Melly.
Sumber: sehatnews.com
Posting Komentar
Posting Komentar