Menu

TQN PP.Suryalaya

 

(Gambar illustrasi: nabi Musa as. dan pengikutnya
dengan izin Allah menyeberangi Laut Merah
yang akhirnya ,menjadi tempat pula tenggelamnya Fir'aun)
Seutama-utama kalimat zikir adalah Laa Ilaha Illallah. Karena kalimat Laa Ilaha Illallah  merupakan formula zikir yang paling utama, maka ia selalu dibaca di saat ujian tiba, baik oleh wali Allah maupun musuhNya. Misalnya Fir'aun, ketika hampir tenggelam dalam lautan ia berkata:
لَا إِلَهَ إِلَّا الَّذِي آَمَنَتْ بِهِ بَنُو إِسْرَائِيلَ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ (90)
"Saya beriman bahwa tidak ada tuhan selain TUHAN yang diimani (dipercaya) oleh Bani Israel, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah) "(Tarjamah QS.Yunus ayat 90). Maksudnya, tidak ada tuhan yang bisa membuat api menjadi dingin seperti yang terjadi pada Nabi Ibrahim as., serta tidak ada tuhan yang bisa membuat air menjadi bencana seperti yang terjadi pada dirinya (Fir'aun) selain Zat yang dipercaya oleh Bani Israel.

Hal yang sama terjadi pada Nabi Yunus as. Allah berfirman yang artinya,"Dalam keadaan yang sangat gelap, ia (Yunus as.) berseru,"Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau".(Tarjamah QS.Al-Anbiya' ayat 87) 
Maksudnya,"engkaulah yang mampu menjaga seseorang untuk tetap hidup dalam perut ikan. Tidak ada selain-MU yang mampu melakukannya." 

Selanjutnya yang menjadi pertanyaan:
mengapa seruan/pengakuan Nabi Yunus as. ditanggapi, sementara seruan Fir'aun tidak direspon?
Sebabnya: seruan Nabi Yunus as. didahului oleh sebuah makrifat (pengetahuan). Allah SWT. berfirman yang artinya,"Janganlah kamu (wahai Muhammad) seperti orang yang berada dalam (perut) ikan (Yunus) ketika ia berdoa dalam keadaan marah kepada kaumnya," (Tarjamah QS.Al-Qalam ayat 48). Allah juga berfirman,
فَلَوْلَا أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ (143) لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ (144) 
 "Maka kalau sekiranya ia (Yunus) tidak termasuk orang yang banyak zikirullah (mengingat Allah),niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari dibangkitkan (kiamat)." (Tarjamah QS. Ash-Shaaffaat Ayat 143-144). Di sini patut diperhatikan bahwa siapa yang menjaga (untuk senantiasa) Zikirullah/Mengingat Allah (meskipun) saat sendiri, Allah akan menjaganya saat ia berada dalam kesulitan serta akan memberinya keselamatan.
Nabi Yunus as. membaca kalimat tersebut dengan qalbu (hati) yang hadir, menyaksikan dan pasrah. Maka lafal/kalimat yang diucapkannya adalah Laa ILaha Illa Anta (tiada tuhan selain Engkau). Sementara Fir'aun membaca kalimat tersebut dengan kondisi qalbu (hati) lalai, tidak mengingat dan tidak mengenal Allah SWT. Sehingga yang diucapkannya adalah kalimat la ilaha illaladzi aamanat bihi banu isra'il (saya beriman bahwa tidak ada tuhan selain Tuhan yang diimani oleh Bani Israel). Sebelumnnya fir'aun memang telah kufur. Ia membaca kalimat tersebut bukan sebagai bentuk ketundukan, tetapi agar diselamatkan dari tenggelam. Ini ditunjukkan oleh Firman Allah,"Ketika hampir tenggelam, ia berkata,"Saya beriman bahwa tiada tuhan selain Tuhan yang diimani oleh Bani Israel." (tarjamah QS.Yunus ayat 90)

Ketika Allah memerintahkanmu untuk melakukan berbagai ketaatan, Allah (seolah-olah) sama sekali tak turut serta bersamamu (jika qolbumu lalai). Namun, ketika Allah memerintahkanmu mengucapkan kalimat Laa Ilaha Illallah, Dia turut serta melakukannnya. Allah SWT. berfirman yang artinya,"Nyatakan bahwa tiada tuhan selain Dia Yang Menegakkan Keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan hal yang sama). Tak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia Yang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana." (Tarjamah QS. Al 'Imran ayat 18). Pengulangan kalimat tauhid di atas mengisyaratkan agar engkau juga terus membacanya berulang-ulang sepanjang hidupmu.
Dalam sebuah hadits qudsi dikatakan,"Sekiranya ada tujuh langit dan tujuh bumi yang diciptakan oleh zat selain Diri-KU dan diletakkan pada satu sisi timbangan, kemudian pada sisi yang lain diletakkan LAA ILAHA ILLALLAH maka LAA ILAHA ILLALLAH pastilah lebih berat darinya".
Kalimat LAA ILAHA ILLALLAH bisa naik sendiri menuju Allah. sementara ibadah lainnya harus dibawa naik oleh malaikat. Allah SWT. berfirman yang artinya,"KepadaNYA, ucapan yang baik (LAA ILAHA ILLALLAH) langsung naik, sementara amal saleh dinaikkan-NYA." (Tarjamah QS.Fathir ayat 10). Menurut sebagian ulama, amal saleh tersebut dinaikkan dengan perantaraan malaikat.

Allah berfirman (dalam hadits qudsi),"Ku-sediakan surga untuk ahli LAA ILAHA ILLALLAH, Ku-haramkan neraka untuk ahli LAA ILAHA ILLALLAH. Dan Ku-ampunkan dosa untuk ahli LAA ILAHA ILLALLAH. Rahmat dan ampunan-Ku terbuka bagi ahli LAA ILAHA ILLALLAH. Sengaja Ku-ciptakan surga hanya untuk ahli LAA ILAHA ILLALLAH. Ahli LAA ILAHA ILLALLAH hanya bisa dicampuri dengan sesuatu yang sesuai dengan kalimat LAA ILAHA ILLALLAH."
Nabi Muhammad S.A.W. bersabda,"Tidak ada kalimat yang lebih utama yang kubawa dan dibawa oleh para nabi sebelumku selain kalimat LAA ILAHA ILLALLAH."
Wallohua'lam

Sumber : Tarjamah Kitab Al-Qashd al-Mujarrad fi Ma'rifat al-Ism al-Mufarad, Karya Syaikh Ibnu Athaillah Al-Sakandari (Penulis Kitab Al-Hikam)

Posting Komentar

 
Top