Menu

TQN PP.Suryalaya

 

(Foto: Ustadz Haji Mohammad Zuki Shafie)
Sampai menjelang akhir tahun 1987, satu-satunya Pondok Inabah di luar wilayah Indonesia yang resmi dan diakui oleh Abah ANom dan Pemerintah Malaysia yaitu yang berada di No.14 A, Kampong Pulau Bidin, Mukim Telaga Emas, Alor Star,KEDAH, Malaysia Barat pimpinan Ustadz Haji Mohammad Zuki Shafie.
Soalnya bermula dengan kedatangan ustadz Mohammad Zuki ke Suryalaya awal tahun 1979. Beliau kemudian meminta kepada Abah Anom supaya diberikan petunjuk kepada jalan Istiqomah, diberi bimbingan rohani, diberi pelajaran untuk beramal dan memohon ditalqin untuk mengamalkan Tarekat Qodiriyah Naqsyabandiyah.

Permintaan ustadz Zuki dikabulkan oleh Abah Anom dan sejak itu beliau terus menerus mengamalkan zikir jahar dan zikir khofi yang dipelajarinya dari Abah Anom.
Setelah ustadz Zuki merasakan daya zikirullah itu mantab bagi dirinya pribadi dan anggota keluarganya, kemudian melangkah setapak lagi, yakni ingin berbakti kepada sesama manusia melalui ajaran TQN yang diterimanya di Suryalaya.
Malaysia adalah sebuah negara merdeka yang di dalam kontitusinya menyatakan bahwa Islam adalah agama resmi negara. Penduduk Malaysia kala itu (1987) berjumlah 15 juta jiwa yang mayoritasnya adalah beragama Islam serta madzhab fiqihnya sebagian besar madzhab Shafie yang sebagian besar sangat taat menjalankan agamanya. Sehingga sesama pengikut ahlussunnah wal jamaah keberadaan tarekat tidaklah asing di sana.

Langkah pertama ustadz Zuki untuk mengenalkan TQN di masyarakat luas adalah melalui bimbingan kepada mereka yang terkena musibah kecanduan narkoba/narkotika, yang di Malaysia mereka menyebutnya "mereka yang terkena musibah kecanduan dadah."
Malaysia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang menjadi target jaringan pengedar narkoba hal tersebut disebabkan standard hidup masyarakatnya yang tergolong sangat baik. walaupun Undang-undang dan Peraturan di Malaysia sangat tegas dibanding negara Asia Tenggara lainnya mengenai dadah/narkoba, namun para pengedar narkoba/mafia jaringan narkotik internasional tidak henti-hentinya mencari celah untuk mengedarkan barang-barang haram mereka.
Inilah suatu kesempatan bagi ustadz Zuki untuk berbuat baik bagi sesamanya khususnya bagi bangsa dan negara tempat ia berada yang sangat dicintainya. Ia pun memohon izin kepada Abah Anom dan diberikan izin untuk mendirikan Pondok Inabah untuk merawat dan menyembuhkan kembali para korban narkoba/dadah tersebut melalui metode TQN PP.Suryalaya yang ia dapatkan dari Gurunya Tercinta yakni Abah Anom.
Sudah tentu setiap perjuangan ada tantangan, begitu pun dengan perjuangan Ustadz Zuki mendirikan Pondok Inabah di Malaysia. Berbagai pertanyaan meluncur antara lain,"Mengapa dengan amalan zikir saja kecanduan dan kebencian terhadap narkotika/narkoba/dadah dan sejenisnya bisa dihentikan?

Fitnah dan prasangka buruk dari berbagai kalangan pun tidak henti-hentinya dilancarkan kepada ustadz Zuki, namun dengan ketabahan dan keyakinan yang tinggi kepada konsep dan metode TQN akhirnya terbukti banyak anak-anak korban narkoba/narkotika dapat disembuhkan bahkan dapat kembali ke lingkungan keluarganya serta berguna dalam masyarakat.
Sudah tentu pula berita baik itu terdengar dan tersebar cepat ke seluruh pelosok Malaysia yang sedang gencar-gencarnya melawan bahaya pengaruh narkoba/dadah. Lalu berbagai permintaan kepada ustadz Zuki agar proyek Pondok Inabah juga didirikan di daerah mereka termasuk pula puhak Singapura yang sudah mendapatkan laporan kesuksesan penyembuhan korban narkoba melalui Metode TQN PP.Suryalaya.

Bersambung ke bagian II.
Sumber: Buku LATARBELAKANG DAN PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN SURYALAYA  TULISAN H.BACHTIAR DJAMILY, Cetakan Oktober 1987 hal.145-147.

Posting Komentar

 
Top