Menu

TQN PP.Suryalaya

 

BAB 34: PERTANYAAN JIBRIL KEPADA NABI SAW MENGENAI IMAN, ISLAM DAN IHSAN

47[Bukhari 50] Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, dia berkata: Suatu hari Rasulullah Saw bersama orang banyak, kemudian beliau didatangi oleh seorang laki-laki lalu dia bertanya, "Apa iman itu?" Rasulullah Saw menjawab, "Iman adalah percaya kepada Allah, para malaikat-Nya dan pertemuan dengan-Nya, percaya kepada Rasul-Rasul-Nya dan hari kebangkitan". Laki-laki itu bertanya lagi, "Apa Islam itu?" Rasulullah Saw menjawab, "Islam ialah menyembah Allah tanpa menyekutukan sesuatu dengan-Nya, mendirikan salat, membayar zakat, dan berpuasa pada bulan Ramadhan". Laki-laki itu bertanya lagi, "Apa Ihsan itu?" Rasulullah Saw menjawab, "Ihsan ialah kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, jika kamu tidak mampu seperti itu, maka mantapkan hatimu bahwa Allah melihatmu". Laki-laki itu bertanya lagi, "Kapan kiamat?" Rasulullah Saw menjawab, "Orang yang ditanya tentang kiamat tidak lebih tahu daripada penanya dan saya akan memberitahukan kepadamu tentang tanda-tanda kiamat: 1) Apabila budak perempuan melahirkan majikannya. 2)Apabila para penggembala onta hitam berlomba mendirikan gedung-gedung yang megah. Hari kiamat adalah salah satu dari lima hal yang tidak diketahui oleh siapapun kecuali Allah". Setelah itu Nabi Saw membaca ayat (yang artinya): "Sesungguhnya hanya Allah-lah yang mengetahui tentang kiamat. Dialah yang menurunkan hujan dan yang mengetahui apa yang ada di dalam kandungan. Tiada seorangpun tahu apa yang bakal diperolehnya esok hari, dan tidak seorangpun tahu di negeri mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu". (Al-Quran, surah Luqman: 34). Kemudian laki-laki itu pergi, lalu Nabi Saw meminta para sahabat agar memanggil kembali laki-laki itu, namun mereka tidak melihatnya lagi, kemudian Nabi Saw bersabda, "Laki-laki itu tadi adalah Jibril yang datang untuk mengajarkan agama kepada umat manusia".

BAB 35: KEUTAMAAN ORANG YANG MENJAUHI SYUBHAT DEMI AGAMANYA
48[Bukhari 52] Diriwayatkan dari An-Nu'man bin Basyir ra, dia berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda, "Apa yang halal telah jelas dan apa yang haram pun telah jelas, namun di antara keduanya terdapat hal-hal yang syubhat[footnote 1] yang kebanyakan manusia tidak mengetahuinya. Siapa yang menghindari syubhat berarti dia menyelamatkan agamanya dan kehormatan dirinya. Siapa yang terjerumus ke dalam syubhat adalah bagai penggembala yang menggembalakan ternaknya di sekitar hima[footnote 2] yang sebentar lagi dia akan masuk ke dalam hima itu. Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki hima, dan ketahuilah bahwa hima Allah di bumi adalah apa yang diharamkan-Nya. Ketahuilah bahwa didalam tubuh ada segumpal darah padat. Apabila gumpalan tersebut baik maka seluruh tubuh menjadi baik, dan apabila gumpalan tersebut jelek maka seluruh tubuh menjadi jelek. Segumpal darah padat itu adalah hati".[footnote 3]
[footnote 1]: Tidak jelas halal dan haramnya.
[footnote 2]: Padang rumput atau ladang yang terlarang untuk dimasuki ternak.
[footnote 3]: Bukan hati sebagai materi, tetapi hati sebagai simbol rohani. Jadi, maksudnya adalah jiwa.

BAB 36: MENYERAHKAN SEPERLIMA RAMPASAN PERANG ADALAH BAGIAN DARI IMAN.
49[Bukhari 53] Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, dia berkata: Ketika delegasi dari suku Abdul Qays menemui Nabi Saw, beliau bertanya, "Kalian delegasi dari suku apa?" Mereka menjawab, "Kami dari suku Rabi'ah". Rasulullah Saw bersabda, "Selamat datang dan semuanya aku terima dengan senang hati". Mereka berkata, "Ya Rasulullah, kami tidak bisa menemui Anda kecuali pada bulan haram[footnote 1], karena di antara tempat kami dengan tempat anda terdapat perkampunyan orang-orang kafir dari suku Mudhar yang menghalangi kedatangan kami kepad aanda. Sekarang perintahkan kepada kami untuk berbuat baik yang kemudian akan kami beritahukan kepada warga kami yang tidak turut datang kemari dan perbuatan baik tersebut akan menyebabkan kami masuk surga". Mereka bertanya kepada Rasulullah Saw tentang minuman, lalu Rasulullah Saw memerintahkan kepada mereka empat hal dan melarang mereka empat hal pula. Rasulullah Saw memerintahkan mereka beriman kepada Allah Yang Maha Esa. Rasulullah Saw bertanya, "Apa iman itu?" Mereka menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu". Rasulullah Saw bersabda, "Yaitu bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tanpa sekutu bagi-Nya dan bersaksi bahw Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat, membayar zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan, dan menyerahkan seperlima harta rampasan perang". Rasulullah Saw melarang mereka empat hal, yaitu: Al-Hantam[footnote 2], al-dubba', an-naqir, dan al-muzaffat atau al-muqayyar. "ingat-ingatlah apa yang aku sampaikan ini, lalu sampaikanlah nanti kepada warga kalian yang tidak ikut hadir kemari".
[footnote 1]: Bulan yang dianggap mulia atau suci.
[Footnote 2]: Semuanya itu adalah nama-nama bejana untuk menyimpan minuman keras saat itu. Jadi, maksudnya adalah laragan meminum minuan keras yang memabukkan.

BAB 37: HADITS NABI S.A.W. BAHWA SEMUA AMAL PERBUATAN ITU TERGANTUNG PADA NIAT PELAKUNYA.
50[Bukhari 54] Diriwayatkan dari Umar ra, mengenai hadis bahwa "Semua amal perbuatan itu tergantung pada niat pelakunya" adalah sudah tercantum di bagian awal kitab ini, hanya saja setelah, "dan setiap orang akan mendapat balasan sesuai dengan niatnya" ditambah sebagai berikut: "Siapa yang berhijrah untuk meraih rida Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya akan memperoleh ridha Allah dan Rasul-Nya", kemudian lanjutan hadis sama dengan apa yang telah tercantum di depan".
51[Bukhari 55] Diriwayatkan dari Abu Mas'ud ra, dari Nabi Saw, beliau bersabda: "Apabila seorang laki-laki memberi nafkah keluarganya karena mengharap ridha Allah, maka dia sama dengan memberi sedekah".

BAB 38: SABDA NABI S.A.W., "AGAMA ADALAH NASEHAT".
52[Bukhari 57] Diriwayatkan dari Jarir bin Abdullah Al-Bajily ra, dia berkata: Saya berbaiat
kepada Rasulullah Saw untuk mendirikan salat, membayar zakat, dan memberikan nasehat (menganjurkan perbuatan baik dan mencegah perbuatan mungkar) kepada setiap muslim.
53[Bukhari 58] Diriwayatkan dari Jarir bin Abdullah Al-Bajaly ra, dia berkata: Saya datang kepada Nabi Saw, lalu saya katakan, "Saya membaiat anda (berjanji) setia kepada anda) untuk mengamalkan ajaran Islam". Kemudian Nabi Saw memberi saya syarat agar saya memberikan nasehat (amar ma'ruf nahi mungkar) kepada semua muslim, maka saya pun berjanji setia kepada beliau untuk memberikan nasehat tersebut".


Posting Komentar

 
Top