Menu

TQN PP.Suryalaya

 

- Sambungan dari bagian kedua -
BAB 18: MAKSIAT ADALAH PERBUATAN JAHILIYAH DAN PELAKU DOSA TIDAK MENJADI KAFIR KECUALI DOSA SYIRIK

28[Bukhari 30] Diriwayatkan dari Abu Dzarr ra, dia berkata: Saya pernah mencaci seseorang dengan menyebut panggilan ibunya yang jelek, kemudian Nabi Saw menegur saya, "Hai Abu Dzarr, apakah kamu telah mencacinya dengan menyebut panggilan ibunya yang jelek? Sungguh di dalam dirimu masih terdapat sifat-sifat Jahiliyah. Para pembantumu adalah saudara-saudaramu (sesama muslim) yang dijadikan oleh Allah untuk menuruti perintahmu. Barangsiapa memiliki pembantu, maka berilah makan seperti apa yang kamu makan, berilah pakaian seperti apa yang kamu pakai, dan janganlah kamu membebani pembantumu di luar kemampuannya. Jika kamu membebaninya maka bantulah dia".


BAB 19: FIRMAN ALLAH (YANG ARTINYA): "DAN JIKA DUA GOLONGAN ORANG-ORANG MUKMIN BERSETERU, MAKA DAMAIKANLAH ANTARA KEDUANYA" (AL-QURAN, SURAH AL-HUJARAT:9)
29[Bukhari 31] Diriwayatkan dari Abu Bakrah ra, dia berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda, "Apabila dua orang muslim bertikai dengan masing-masing membawa pedang, maka yang membunuh dan yang terbunuh akan masuk neraka". Lalu saya bertanya, "Ya Rasulullah, yang membunuh masuk neraka, memang jelas, tapi mengapa yang terbunuh juga masuk neraka?" Rasulullah Saw menjawab, "Karena yang terbunuh itu juga ingin membunuh lawannya".



BAB 20: KEZALIMAN YANG PALING BESAR
30[Bukhari 32] Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud ra, dari Nabi Saw, kata Abdullah bin Mas'ud: Ketika ayat berikut ini turun (yang artinya): ".... Yaitu orang-orang yang beriman dengan tidak mencampuradukkan keimanan mereka dengan kezaliman". (Al-Quran, surah Al-An'am:82), para sahabat Rasulullah Saw bertanya, "Apa ada diantara kami orang yang tidak berbuat zalim?" lalu Allah Swt menurunkan ayat (yang artinya): "Sungguh, syirik adalah kezaliman yang besar". (Al-Quran, surah Luqman:13).



BAB 21: TANDA-TANDA ORANG MUNAFIK
31[Bukhari 33] Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, dari Nabi Saw, beliau bersabda: "Tanda orang munafik ada tiga, 1) Apabila berkata dia berdusta. 2) Jika berjanjia dia ingkari. 3) Apabila diberi amanat dia berkhianat".
32[Bukhari 34] Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru ra, bahwa Nabi Saw pernah bersabda: "Ada empat sifat yang bila dimiliki oleh siapapun maka dia adalah seorang munafik yang jelas, dan siapapun yang memiliki salah satu dari sifat-sifat tersebut maka dia memiliki satu sifat kemunafikan sampai dia meninggalkannya, yaitu, 1) Jika diberi amanat dia berkhianat. 2) Apabila berbicara dia berdusta. 3) Jika membuat perjanjian dia langgar. 4) Apabila berselisih dia berbuat jahat".



BAB 22: MELAKUKAN SALAT SUNAT PADA MALAM AL-QADR ADALAH BAGIAN DARI IMAN
33[Bukhari 35] Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, dia berkata: Rasululah Saw pernah bersabda, "Siapapun yang melakukan salat sunat pada malam Al-Qadr karena dorongan iman dan mencari ridha Allah, akan diampuni dosanya yang telah lalu".



BAB 23: JIHAD ADALAH BAGIAN DARI IMAN
34[Bukhari 36] Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, dari Nabi Saw, beliau bersabda: "Allah 'Azza wa Jalla menjanjikan balasan bagi orang yang berjihad di jalan-Nya yang terdorong oleh keimanan kepada-Nya dan keapda Rasul-Nya, bahwa Aku (Allah) akan membalasnya dengan pahala atau rampasan perang[footnote 1] atau Aku akan memasukkannya ke surga".[footnote 2] Sabda Nabi Saw selanjutnya: "Kalau aku tidak khawatir akan memberatkan umatku, niscaya aku tidak ingin tertinggal dari pasukan muslim yang pergi bertempur di jalan Allah, dan aku ingin terbunuh sebagai syahid di jalan Allah, lalu aku dihidupkan lagi, kemudian aku terbunuh sebagai syahid lagi, lalu aku dihidupkan lagi, kemudian aku terbunuh sebagai syahid lagi".
[footnote 1]: jika menang
[footnote 2]: jika gugur lalu menjadi syahid



BAB 24: SALAT SUNAT PADA BULAN RAMADHAN
35[Bukhari 37] Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda: "Siapa yang mendirikan salat sunat pada malam-malam bulan ramadan karena iman dan mengharap ridha Allah (dengan berpuasa pada siang harinya), dosanya pada masa lalu diampuni oleh Allah".



BAB 25: BERPUASA PADA BULAN RAMADAN KARENA IMAN DAN MENGHARAP RIDHA ALLAH ADALAH BAGIAN DARI IMAN
36[Bukhari 38] Diriwayatkan dari Abu Huarirah ra, dia berkata: Rasulullah Saw pernah bersabda, "Siapapun yang berpuasa pada bulan Ramadhan karen dorongan iman dan mengharap ridha Allah, dosanya pada masa lalu diampuni oleh Allah".



BAB 26: AGAMA ITU MUDAH
37[Bukhari 39] Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda: "Sesungguhnya agama itu mudah (ringan), siapa yang memperberat dirinya dalam beragama, maka dia tidak akan bisa melaksanakannya, karen itu amalkanlah agama sesuai tuntunannya, berusahalah untuk mendekatkan diri kepada Allah, bergembiralah dengan pahala yang akan kamu terima, dan kerjakanlah salat pada pagi hari, siang, dan penghujung malam".



BAB 27: MENGERJAKAN SALAT ADALAH BAGIAN DARI IMAN
38[Bukhari 40] Diriwayatkan dari Al-Barra' ra, bahwa ketika Nabi Saw datang ke Madinah, pada awalnya beliau tinggal bersama kakek-kakenya atau para saudara laki-laki ibunya dari kaum Anshar. Semula Rasulullah Saw melakukan salat dengan menghadap ke Baitul Maqdis selama enam belas atau tujuh belas bulan. Beliau ingin agar Baitullah dijadikan sebagai Kiblat salat. Salat pertama yang beliau kerjakan dengan menghadap Baitullah adalah salat Ashar dengan berjamaah. Seusai salat ada seorang makmum keluar, kemudian dia melewati orang-orang yang sedang salat di sebuah masjid, lalu dia berkata: "Aku bersumpah, demi Allah, aku telah mengerjakan salat diimami oleh Rasulullah Saw dengan menghadap ke Mekkah". Mendengar itu orang-orang tersebut berputar untuk beralih menghadap ke Baitullah. Semula orang-orang Yahudi dan Ahli Kitab merasa senang karena Rasulullah Saw salat dengan menghadap ke Baitul Maqdis, tetapi mereka kemudian kecewa setelah Rasulullah Saw beralih menghadap ke Baitullah".



BAB 28: KEBAIKAN ORANG YANG MASUK ISLAM
39[Bukhari 41] Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al-Khudriy ra, bahwa dia pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda: "Apabila seseorang masuk Islam kemudian mengamalkan Islam dengan sebaik-baiknya, niscaya Allah menghapus semua kejelekan yang telah dilakukannya, setelah itu barulah dibuat perhitungan; satu kebaikan di balas dengan sepuluh kali lipat hingga 700 kali lipat, sedangkan satu kejelekan dibalas setimpal (anpa kelipatan), kecuali jika Allah mengampuninya".

-Bersambung ke bagian IV

Posting Komentar

 
Top