Menu

TQN PP.Suryalaya

 

KH.Wahfiuddin MBA.

Sehubungan dgn banyak pertanyaan ttg kemursyidan ssdh Abah Anom, sy (Wahfiudin) berpendapat sbb:

1. Kalau ada bukti yg objektif (mis: surat penunjukkan dari Abah Anom), maka siapapun yg ditunjuk hrs kita akui sbg mursyid.
Tp kalau buktinya tdk obyektif (mis: pengakuan sepihak, mimpi, isyarat ghaib, penafsiran pribadi, dll) maka hrs kita tunggu limpahan (faydh) karamah yg Allah berikan kpd ybs seb
agai bukti bagi kita.

2. Sbg murid Abah Anom, qalbu kita sdh digenggam o/ beliau, ruh kita dlm pengasuhan beliau.
Bila ada seseorang dianggap sbg Wali Mursyid pelanjut beliau, tentu Abah Anom akan menyerahkan genggamannya thdp qalbu kita kpd orang itu, pengasuhannya thdp ruh kita kpd orang itu. Lalu orang itu, dgn karamah dari Allah, akan MENGENGGAM qalbu kita dan MENGASUH ruh kita.
Tanda2nya: Jiwa2 kita akan mencintai/cenderung/gandrung/larut kpd orang itu. Lalu semua murid Abah Anom akan mengalir kpd orang itu dgn tenang, tenteram, tanpa pertanyaan ragu, atau gejolak; spt yg selama ini terjadi pd kita, saat kita "MENGALIR" menuju Abah Anom.

3. Tetap amalkan TQN saja, dan hindari hal2 yg menuju perpecahan, selebihnya Allah yg mengatur melalui tangan2 para Awliyaa'ullah/Rijaalul-ghaib.
Semua ada waktunya masing2. Bila saatnya tiba, tak perlu ditanya "kemana" dan "siapa". Semua akan "tersedot" dan "mengalir" kepada sang Mursyid yang Waliyullah.

4. Apabila kita beralih kpd mursyid baru, yg ternyata TDK MENERIMA LIMPAHAN kemursyidan dari Abah Anom, berarti kita telah sengaja MEMUTUS RABITHAH kita kpd Abah Anom. TALQIN DZIKIR kita dari Abah Anom telah BATAL!
Kalau itu dilakukan o/ ikhwan yang awam/baru, hanya akan merupakan kekhilafan yg dpt dimaafkan.
Tapi kalau dilakukan o/ ikhwan yang lama/senior/muballigh/wkl talqin maka akan mendatangkan malapetaka!

Sumber : https://www.facebook.com/wahfiudin

Posting Komentar

 
Top