Menu

TQN PP.Suryalaya

 


III. Perkembangan Tarekat Yang Dipimpinnya

Pada perkembangannya, aliran sufi ini justru mampu menarik perhatian para petinggi di Kesultanan Ottoman. Bahkan di masa inilah Mawlawiyah mampu menghasilan sejumlah penyair dan musisi legendaris seperti Sheikh Ghalib, Ismail Ankaravi yang berasal dari Ankara, dan Abdullah Sari. Bahkan ada yang mengatakan masuknya nay atau seruling ke dalam peradaban Eropa adalah berkat merambahnya aliran Mawlawiyah ke daerah “jajahan” Ottoman di Eropa.
Dengan aliran inilah ajaran cinta Rumi tersebar ke seluruh dunia. Manusia diciptakan dengan cinta untuk cinta. “Semua cinta adalah jembatan menuju Sang Maha Kasih. Karenanya, yang tak pernah merasakan cinta, tak akan pernah mengetahuinya,” kata Rumi.[9] 
Wajah Islam yang sejuk dan indah telah lama menyentuh Amerika. Pengenalan itu dibawa para sufi antara lain ulama dan ahli musik India, Hazrat Inayat Khan pada 1910. Sejak itu benih tasawuf bersemi di bumi Amerika. Salah satu ordo yang berkembang pesat adalah Tarekat Mawlawiyah. Bermarkas di Amerika Utara, tarekat ini dipimpin Shaikh Kabir Helminski. Bersama Camille Helminski, isterinya, keduanya membentuk organisasi dalam pengajaran spiritual The Treshold Society yang menyedot perhatian ratusan ribu orang. Kabir ditunjuk menjadi shaikh (mursyid) oleh almarhum Dr. Celaleddin Celebi dari Turki, pemimpin Tarekat Mawlawiyah dan penerus generasi ke-21 dari Jalaluddin Rumi, pendiri tarekat itu.
Kabir menulis sejumlah buku tasawuf dan menerjemahkan beberapa karya Rumi. Dia orang muslim pertama yang diminta memberikan kuliah tentang spiritualitas di Harvard Divinity School. November lalu, mestinya Kabir berkunjung ke Jakarta untuk berceramah, namun acara itu batal. Akhir Ramadan lalu, wartawan TEMPO Kelik M. Nugroho mewawancarai Kabir melalui surat elektronik. Kutipannya: Apakah Threshold Society itu? The Threshold Society (Masyarakat Ambang Pintu) adalah sebuah yayasan nirlaba yang bergerak dalam bidang pendidikan untuk pengembangan spiritual dengan tradisi tarekat Mawlawiyah. Tujuannya, dalam pengertian luas untuk mengajarkan prinsip-prinsip pencapaian pengalaman spiritual. Pelatihan ini terbuka untuk semua orang tanpa membedakan agama dan kepercayaan yang dianut.
Ajarannya bersumber dari prinsip kerohanian yang termaktub dalam Alquran, khususnya seperti yang dianut para sufi besar semacam Bahauddin Naqshaband, Muhyiddin Ibn Arabi, dan yang terpenting bagi kami, Jalaluddin Rumi. Ketika kemanusiaan digerus oleh benturan berbagai kebudayaan, krisis ekologi, dan perubahan sosial yang sangat cepat, kami ingin mempromosikan kebenaran cinta dan pengetahuan Yang Mahakuasa melalui pengalaman langsung dan personal.
Untuk mencapai tujuan ini, kami mengungkapkan dan berbagi prinsip-prinsip inti dalam pengembangan spiritual, mengakui dan mengembangkan kemitraan yang sejati antara laki-laki dan perempuan, mengakui kemenyatuan dan kesalingtergantungan semua manusia dan semua makhluk hidup, dan membantu merealisasikanya dalam hidup yang harmonis sesama makhluk dan lingkungan alam. Cara lain yang juga kami tempuh, kami mengembangkan eskpresi yang kontemporer dari tradisi tasawuf yang klasik. Menciptakan format yang memungkinkan individu-individu dan kelompok-kelompok untuk menjadi matang dalam tradisi ini dan mencecap kenikmatan tasawuf, dan akhirnya, memberikan sumbangan nyata bagi kebudayaan melalui seni, musik, dan sastra.
The Threshold Society memiliki ratusan anggota aktif dan ratusan ribu orang di dunia yang pernah tersentuh oleh program dan publikasinya. Hingga tiga tahun yang lalu, penerbit Threshold adalah salah satu penerbit terkemuka di Barat untuk tema tasawuf. Namun belakangan kami memutuskan—agar lebih efektif—untuk memberikan lisensi buku-buku kami ke penerbit-penerbit besar dan memusatkan usaha kami pada pengajaran dan penulisan.
Manusia, termasuk orang Amerika, memiliki kebutuhan untuk bermasyarakat, khususnya masyarakat yang berbagi nilai-nilai spiritual. Nilai-nilai sufistik sangat penting untuk memperbaiki perilaku masyarakat. Adab (akhlak, Red.) ditekankan secara khusus dalam tradisi Mawlawiyah. Bagian penting dari pendidikan spiritual adalah mengembangkan kapasitas masyarakat untuk kemitraan. Dan komunitas pecinta Tuhan (Threshold, Red.) adalah wahana untuk mengembangkan kapasitas ini.
Threshold telah mensponsori empat tur Darwis Berpusar dari Turki ke Amerika Utara (darwis adalah sebutan lain untuk sufi, Red.). Itu karena banyak orang yang membutuhkannya, dan kami menanggapinya. Tarekat Mawlawiyah mempunyai upacara yang indah, yang disebut Sama', yang terdiri dari ekspresi ibadah dan dalam waktu yang sama mencakup sebuah tradisi upacara dan musik spiritual. Ketika kami berkeliling ke kota-kota besar Amerika Utara, upacara ini menjadi salah satu peristiwa kebudayaan yang paling populer di musim itu. Banyak pengamat yang memuji getaran spiritualitas yang dirasakan setelah menyaksikan upacara itu. Tentu kami juga mempunyai orang-orang Amerika yang terampil dalam menyajikan upacara Sema. Suatu kali kami diundang ke acara pertemuan antar-iman di Katedral Nasional Washington, tempat ibadat Presiden Amerika Serikat. Ada sekitar 2.000 orang non-muslim yang ikut menyenandungkan zikir dan menyimak la ilaaha illallah begitu sejumlah darwis Mawlawiyah Amerika berpusar di panggung. Salah satu uskup Washington mengatakan bahwa pandangannya tentang spiritualitas semakin kaya malam itu![10] 
Rumi adalah figur manusia universal. Ia ibarat sebuah gerbang raksasa bagi kemanusiaan. Ratusan ribu orang membaca puisinya yang menyentuh. Dia memiliki obat untuk menyembuhkan luka-luka budaya Barat, dan untuk kemanusiaan itu sendiri. Inti kebenaran yang disampaikan Rumi, baik melalui tulisan atau percakapan, adalah kemaha kasih, Maha pemurah, dan kemaha indahan Tuhan.
Pendekatan spiritual dari tarekat Mawlawiyah itu lebih artistik dan kreatif daripada formalistik. Dalam kata lain, kami menyentuh masyarakat melalui Keindahan dan Kehalusan Tuhan. Ketika orang-orang jatuh cinta pada Tuhan, mereka pasti akan berkembang dari sisi intelektual dan moral. Namun kami memusatkan perhatian pada transformasi jiwa dan kondisi batin yang penuh syukur dan zikir pada Tuhan.
 
CATATAN AKHIR :

      Jalaludin Rumi adalah pendiri tarekat mawlawiyah di Konya, ajarannya Aliran Mawlawiyah ini terkenal dengan cara dzikir yang berbeda. Jika para sufi berdzikir sambil bersila dan menggoyang-goyangkan kepala, para darwish di aliran ini justru berdiri dan menari berputar-putar seperti gasing. Jubah mereka berkembang seperti teratai di atas air. Dzikir mereka tidak hanya diiringi oleh bacaan Al-Quran dan puji-pujian pada Nabi, tapi juga suara seruling dan rebab serta fabel dari puisi-puisi Rumi. Dalam tarian ini para darwish mengenyampingkan nafsu dan ego mereka dan berkosentrasi pada musik dan lirik yang dimainkan para mawlana. Mereka berputar seperti planet-planet dan elektron dalam dunia makro dan mikro-kosmos.
Ajaran ini berawal dari hilangnya guru Rumi yang bernama Syams al-Din Tabrizi yang merubah dia menjadi seorang penyair mistik. Untuk mengenang sang guru yang tiba-tiba menghilang entah kemana, dan pencarian Rumi tidak berhasil maka dia mendirikan tarekat ini untuk mengenang sang guru.
            Pemikiran Rumi terangkum dalam suatu ajaran Trilogi metafisik yang terdiri dari pengetahuan tentang tuhan, manusia dan alam. Tuhan menurut Rumi adalah yang awal, yang akhir, yang lahir dan yang bathin, yang dikembangkan dari al-Qur'an. Bagi Rumi, motif penciptaan alam semesta oleh tuhan adalah karena cinta. Sedangkan Manusia menurut Rumi memiliki posisi yang sangat istimewa baik dalam kaitannya dengan alam maupun dengan tuhan.
            Dalam hidupnya Rumi menghasilkan karya yang bermanfaat bagi orang lain, banyak dari karyanya yang berupa puisi. Karya ini dipersembahkan kepada gurunya sang darwisy sebagai bukti cintanya yang disebut dengan Divan-e Shams-e Tabrizi. Selain itu juga banyak karya-karya lain yang sudah diterjemahkan oleh para ilmuwan besar dan digunakan dalam masyarakat umum.
Walaupun bisa dibilang tarekat ini tidak terlalu besar dibanding tarekat naqsabandiyah, tetapi tarekat ini masih bertahan hidup hingga akhir ini. Dan salah satu mursyid dan sekaligus wakil yang terkenal secara internasional dari tarekat ini adalah Kabir Helminski yang bermarkas di California, Amerika Serikat. Ia banyak menerjemahkan karya-karya Rumi dan dikembangkan dalam sebuah organisasi.
Berdasarkan ajaran yang dikembangkan Rumi, dapat dikatakan bahwa ajarannya tidak bertentangan dengan ajaran islam. Karena wujud dari cinta seseorang tidak harus sama dan dalam pendekatan spiritualnya terdiri dari dzikir dan doa-doa dalam al-Qur'an. Karena setiap tarekat yang ada mempunyai tujuan yang sama yaitu mendekatkan diri kepada tuhan yang maha esa dengan adanya kebesaran dan kekuasaannya.
Dalam konteks dunia modern, tarekat ini berkembang dengan sendirinya dan banyak diikuti oleh orang islam di dunia, banyaknya pengikut ini dikarenakan bentuk spiritualnya yang unik yaitu tarian para darwisy yang menghayati isi dan maksud dari tarian itu dengan diiringi alunan musik dan suara hafidz yang merdu bahkan sampai banyak dari orang non islam yang tertarik untuk mengikutinya karena keindahan alunan yang dibawakan oleh tarekat ini.

IV.KESIMPULAN
Tarekat Mawlawiyah adalah tarekat yang didirikan oleh Jalaludin Rumi di Konya setelah seorang darwisy dan menjadi gurunya meninggal. Karena cintanya pada sang guru ia membuat sebuah puisi.
Dalam hidupnya Rumi menghasilkan karya yang bermanfaat bagi orang lain, diantaranya:Mastnawi al-Ma’nawi, atau Mastnawighazal (puisi cinta) yang lebih dikenal sebagai Divan-i Syams-iTabriz (Ode mistik Syams Tabriz), Karya prosa yang berjudul Fihi Ma Fihi, yang telah diterjemahkan menjadi Discourse of Rumi atau “percakapan Rumi”, Ruba’iyat, yang berisi 1600 kuatern orisinal danal-Maktubat, Manaqib al-‘Arifin (legends of sufis).
Tarekat mawlawiyah lebih banyak berkembang di Amerika, sedangkan di Indonesia tarekat ini tidak terlalu dikenal. Ajarannya bersumber dari prinsip kerohanian yang termaktub dalam Alquran. Dalam dunia modern ini dzikir yang sesuai dengan ajaran tarekat ini masih banyak digunakan, yaitu dengan menggunakan musik dan alunan-alunan islam.


-Daftar Pustaka :

[9]  [Qaris Tajudin/Koran Tempo  27 Agustus 2007/judul artikel diubah Blog Berita ][10] www.majalah.tempointeraktif.com/id/cetak/2001/12/31/AG/mbm.20011231.AG86803.id.html-8k-

Posting Komentar

 
Top