-Murid yang takabur.- |
Seorang murid Syaikh Junaid merasa telah mencapai derajat
kesempurnaan.
"Lebih baik aku menyendiri," pikirnya.
Maka ia pun menyendiri di sebuah sudut kamarnya dan duduk di
sana selama beberapa waktu. Setiap malam, seekor unta dibawa ke hadapannya dan
dikatakan padanya, "Kami akan membawamu ke surga." Ia pun menunggangi
unta itu dan berkendara sampai tiba di sebuah tempat yang menyenangkan dan
membahagiakan, tempat yang dipenuhi oleh orang orang tampan. Di sana berlimpah
berbagai jenis makanan dan air yang mengalir. Ia tinggal di sana hingga fajar;
kemudian ia akan tertidur dan telah berada di kamarnya ketika terjaga. Ia pun
menjadi bangga dan sombong karena hal ini.
"Setiap malam aku dibawa ke surga," katanya
membanggakan diri dihadapan murid-murid yang lainnya.
Kata-katanya ini sampai kepada Syaikh Junaid. Maka Syaikh Junaid
pun mendatangi kamar muridnya itu. Di sana Syaikh menemukannya mempraktekan
tatakrama yang tinggi.
Syaikh Junaid bertanya padanya tentang apa yang terjadi. Si
murid pun menceritakan keseluruhan cerita kepadanya.
"Malam ini, saat engkau dibawa ke sana, ucapkanlah tiga
kali: 'Laa Haula walaa Quwwata Illa Billahil 'Aliyyil 'Adzim" kata Syaikh
Junaid.
Malam itu si murid mengalami apa yang biasanya terjadi. Dalam
hatinya, ia tidak mempercayai apa yang telah dikatakan oleh sang syaikh
kepadanya. Namun, bagaimanapun juga, saat ia tiba di tempat itu, ia coba coba
mengucapkan: "Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Allah, Yang Maha
Tinggi, Yang Maha Agung." Seketika, semua yang ada di sana berteriak dan
pergi melarikan diri. Ia menemukan dirinya berada di atas gundukan kotoran hewan
dengan tulang-tulang berserakan di sekitarnya. Menyadari kesalahannya, ia pun
bertobat dan kembali ke majelis Syaikh Junaid.
Ia telah belajar bahwa bagi seorang murid, menyendiri adalah
racun yang mematikan.
-Diposting ulang oleh: dokumen pemuda tqn suryalaya
-Sumber tulisan : hasanhusein.blogspot.com
Posting Komentar
Posting Komentar