Demikianlah, bahwa kita harus mengoreksi diri, apakah benar ucapan kita sudah tetap? Apakah benar ucapan sudah meresap? Apakah benar ucapan kita sudah mantab? Apakah benar ucapan kita sudah terarah? Atau apakah sudah ada bekas-bekasnya? Baik pada amal alakunya atau pada ucapannya? Terutama pada i'tiqadnya? Apakah sudah kelihatan bagus? Sebab pada ayat lain disebutkan bahwa kalimah Thayyibah itu artinya ucapan yang baik atau ucapan yang bagus.
Ucapan yang bagus tembus pada perilaku yang bagus dan terus tembus pada i'tiqad yang bagus.
Oleh sebab itu, kita perlu mengadakan koreksi ke dalam, apakah benar i'tiqad kita sudah benar-benar tidak terisi oleh sifat-sifat: takabbur, ujub, ria, sombong, dzolim, khianat, gambang tersinggung, kikir, suka mencari-cari kesalahan orang lain, suka memfitnah, dan sebangsanya. Ataukah kita masih suka terpancing.....?
Nah, ini semua perlu kita koreksi.
Oleh karena itulah, ucapan kita perlu diatur, seperti yang diterangkan dalam Hadist Nabi Muhammad S.A.W.:
Artinya: Mengucapkan dzikir dengan suara yang keras, pada setiap usai sholat fardhu, itu memang sudah ada pada zaman Nabi S.A.W.
Oleh karena itu, janganlah ragu-ragu. Itupun kalau kita sedang berada di kalangan banyak berada pihak lain, yaitu yang bukan ikhwan TQN dan yang belum mengerti, belum ikut mengamalkan, terutama mereka yang tidak senang, yaah , kita perlu bijaksana.
Dalam hal melaksanakan dzikir harus mantab....., harus mantaab, supaya terasa kalimah Laa pada tengah-tengah badan, supaya terasa kalimah Ilaaha pada sebelah kanan, dan supaya terasa kalimah ILLALLAH pada sebelah kiri. Yakin dan nyata bakal menjadi benteng pertahanan yang kokoh kuat, tak akan terganggu oleh godaan-godaan.
ALLAH SWT. berfirman dalam AL-Qur'an :كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصلُها ثابِتٌ وَفَرعُها فِى السَّماءِ(Surah Ibrahim ayat 24) Artinya: Kalimah thayyibah, ibarat tegaknya sepohon kayu, akarnya terhujam ke bumi, pucuknya menjulang tinggi ke langit, malah sampai ke arasy.Jadi di dunia ini telah penuh dengan kalimah tersebut. Maka diri kita yang mengisi dunia ini jangan sampai terlewat, supaya teresapi dan terisi oleh kalimah tersebut. Jadi setiap langkah, setiap perilaku tidak jauh dari kalimah Allah.
Firman Allah yang artinya:
Hancur segala yang salah dan yang bathil, dan bakal tetaplah kebenaran dan keadilan dengan sebab meresapnya kalimah Allah.
Para Hadirin yang mulia...
Oleh karena itu, maka untuk para Ikhwan TQN, marilah kita sama-sama meningkatkan dzikir seperti yang kita semua sedang belajar mengamalkannya dengan cara yang lebih mantab, lebih meresap sehingga mudah-mudahan kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang beriman, seperti yang tersirat dalam Firman Allah berikut ini:
Ibrahim ayat 27يُثَبِّتُ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ بِٱلْقَوْلِ ٱلثَّابِتِ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ ۖ وَيُضِلُّ ٱللَّهُ ٱلظَّٰلِمِينَ ۚ وَيَفْعَلُ ٱللَّهُ مَا يَشَآءُ
Artinya: Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki. (Yang dimaksud "ucapan-ucapan yang teguh" di sini ialah kalimatun thayyibah )
Mudah-mudahan Allah SWT. melimpahkan taufiq dan Hidayah-Nya kepada kita semua, dan semoga kita semua menjadi manusia yang ada dalam Ridho Allah, semoga kita menjadi manusia yang mengabdi kepada-Nya, supaya kita semua menjadi manusia yang "sumujud" kepada-Nya, semoga kita menjadi manusia yang diampuni dari segala dosa, semoga kita menjadi manusia yang kuat iman Islamnya, supaya teguh ibadahnya, terbuka jalan sejahtera dan bahagia, jauh dari marabahaya lahir bathin. Dan juga, semoga kita semua dapat menjadi manusia yang ta'at terhadap perintah Negara dan Agama.
Aamiin Yaa Rabbal ALamin.
Wassalamu'alaikum wr.wb.
Posting Komentar
Posting Komentar