BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) telah
menjalin kerja sama dengan Kementerian Perumahan (Menpera) dan Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi(Menakertrans), untuk membangun delapan twin block rumah
susun sewa (Rusunawa) khusus untuk buruh.
Rusunawa tersebut, rencananya akan dibangun dua di Kabupaten Bekasi, Kota
Bekasi, Kabupaten Bogor, dan Kota Bogor. ‘’Pembangunan Rusunawa ini, sebagai
salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan buruh,’’ ujar Gubernur Jabar, Ahmad
Heryawan kepada wartawan, akhir pekan lalu.
Menurut Heryawan, kepastian penyediaan perumahan khusus buruh tersebut
diperoleh setelah dirinya menandatangani naskah kerja sama dengan Menpera Djan
Faridz dan Menakertrans Muhaimin Iskandar. Selain Jabar, Menpera dan
Menakertrans menandatangani kerja sama juga dengan Gubernur DKI Jakarta,
Banten, Jateng, Jatim, dan Gubernur DIY.
Heryawan menjelaskan, dalam naskah kesepahaman tersebut disebutkan, Kemenpera
menyediakan anggaran untuk pembangunan Rusunawa buruh berikut fasilitas
instalasi listrik dan air. Sementara Pemerintah Provinsi, diwajibnya menyiapkan
lahan dan furniturnya.Untuk koordinasi penentuan lokasi dan organisasi calon
penghuni, diatur oleh Kemenakertrans dengan pemerintah daerah. Pusat pun,
melibatkan kalangan pengusaha dan organisasi pekerja.
Selain di Bekasi dan Bogor, menurut Heryawan, Pemprov Jabar pun sedang
mengupayakan pembangunan rusunawa di kota/kabupaten lain. Untuk Rusunawa yang
ada di kedua daerah tersebut, bentuknya blok kembar Rusunawa terdiri atas 112
unit. Satu unit Rusunawa, akan menampung sekitar 100 pekerja. Jadi, satu blok
kembar Rusunawa mampu menampung sekitar 11.200 pekerja. Anggaran yang disiapkan
Kemenpera untuk pembangunan satu blok kembar rusunawa mencapai Rp 16 miliar.
Menurut Heryawan, dengan pembangunan delapan twin block, setidaknya sekitar
89.600 pekerja akan memperoleh rumah tinggal layak. Para buruh, akan menyewa
dengan harga sewa sekitar Rp 300-400 ribu per bulan. Setelah menghuni rusunawa
yang dibangun di sekitar komplek pabrik, maka pekerja dapat menghemat biaya
transportasi. Karena, buruh bisa bekerja cukup dengan berjalan kaki. Ini
berarti, dengan tinggal di rusunawa, salah satu komponen pengeluaran tetap para
buruh dapat dihilangkan.
‘’Kami semua tahu, biaya transportasi cukup besar. Karenanya, kami yakin,
penyediaan rusunawa akan meningkatkan kesejahteraan teman-teman pekerja secara
signifikan," katanya.
Ditambahkan Heryawna, untuk semakin memantapkan kesejahteraan kaum buruh,
Pemprov Jabar dengan kementerian terkait juga berencana membangun rumah sakit
yang juga khusus dibangun untuk buruh pekerja. "Rumah sakit pertama
lokasinya, insyaAllah, di Bekasi," kata Heryawan.
Program khusus buruh ini, menurut Heryawan, didasari atas pentingnya posisi
kalangan pekerja dalam pembangunan ekonomi. Karenanya, Pemprov Jabar
menggandeng kalangan pengusaha dan Pemerintah Pusat untuk terus berusaha
memenuhi kebutuhan dasar pekerja. "Tanpa pekerja, tidak terbayangkan
bagaimana kami membangun perekonomian nasional dan daerah," kata Heryawan.
(Dokumen Pemuda TQN Suryalaya News, sumber: republika online)
Posting Komentar
Posting Komentar