Menu

TQN PP.Suryalaya

 


Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda : Dari Aisyah ra bahwa sungguh telah datang seorang lelaki pada Nabi saw seraya berkata : Wahai Rasulullah, sungguh ibuku telah meninggal mendadak sebelum berwasiat, kukira bila ia sempat bicara mestilah ia akan bersedekah, bolehkah aku bersedekah atas namanya? Rasul saw menjawab : “Boleh” (Shahih Muslim hadits No.1004).
Berkata Hujjatul Islam Al Imam Nawawi rahimahullah : “Dan dalam hadits ini (hadits riwayat shahih muslim diatas) menjelaskan bahwa shadaqah untuk mayit bermanfaat bagi mayit, dan pahalanya disampaikan pada mayyit, demikian pula menurut Ijma (sepakat) para ulama, dan demikian pula mereka bersepakat atas sampainya doa doa” (Syarh Imam Nawawi ala Shahih Muslim juz 7 hal 90)
Dan juga telah tsabit di dalam shahih al-Bakhari dari Abdullah bin ‘Umar bin al-‘Ash, bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam : “Ya Rasulullah apakah amal yang baik dalam Islam ? Nabi menjawab : “memberikan makan, mengucapkan salam kepada orang yang dikenal dan tidak dikenal”. (Shahih al-Bukahri no. 12 ; Shahih Muslim no. 39 ; Sunan Abi Daud no. 5194 ; Sunan an-Nasaa’i no. 5000 ; Sunan Ibnu Majah no. 3253 ; al-Mu’jam al-Kabir lil-Thabraniy no. 149.)
Dalam sebuah hadits dari Thawus radliyallahu ‘anh menyebutkan : “Sesungguhnya orang mati di fitnah (diuji dengan pertanyaan malaikat) didalam kubur mereka selama 7 hari, maka mereka menganjurkan untuk memberi jamuan makan yang pahalanya untuk mayyit selama masa 7 hari tersebut”. (Diriwayatkanoleh Imam Ahmad didalam az-Zuhd dan Abu Nu’aim didalam al-Hilyah.) Imam al-Hafidz As Suyuthi mengatakan bahwa lafadz “kanuu yustahibbuna”, memiliki makna kaum Muslimin (sahabat) yang hidup pada masa Nabi shallallahu ‘alayhi wa salllam, sedangkan Nabi mengetahuinya dan taqrir atas hal itu. Namun, dikatakan juga sebatas berhenti pada pada sahabat saja dan tidak sampai pada Rasulullah. (Lihat : al-Hawi lil-Fatawi lil-Imam as-Suyuthi [2/377],)
Berkata Shohibul Mughniy : Bila keluarga mayyit membuat makanan untuk orang, maka makruh,karena hal itu menambah atas musibah mereka dan menyibukkan, dan meniru – niru perbuatan jahiliyah. (Almughniy Juz 2 hal 215). Lalu Shohibul Mughniy menjelaskan kemudian: Bila mereka melakukannya karena ada sebab atau hajat, maka hal itu diperbolehkan, karena barangkali diantara yang hadir mayyit mereka ada yang berdatangan dari pedesaan, dan tempat – tempat yang jauh, dan menginap dirumah mereka, maka tak bias tidak terkecuali mereka mesti dijamu (Almughniy Juz 2 hal 215).

PENJELASAN TERKAIT HADITS KELUARGA JA’FAR
Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda : “hidangkanlah makanan untuk keluarga Ja’far, sebab sesungguhnya telah tiba kepada mereka perkara yang menyibukkan mereka”.
Imam asy-Syafi’i rahimahullah di dalam al-Umm beristidlal dengan hadits di atas terkait anjuran memberi makan untuk keluarga almarhum: “Aku mengajurkan bagi tetangga almarhum atau kerabat-kerabatnya agar membuatkan makanan pada hari kematian dan malamnya, sebab itu merupakan sunnah, dzikr yang mulya dan termasuk perbuatan ahlul khair sebelum kita serta sesudah kita”.
“Kami (sahabat Nabi) menganggap berkumpul ke (kediaman) keluarga almarhum serta (keluarga almarhum)menghidangkan makanan setelah pemakaman bagian dari niyahah”. (Musnad Ahmad bin Hanbal no. 6905.)
Adapun pengertian niyahah sendiri, sebagaimana yang Imam Nawawi sebutkan adalah :

“Ketahuilah, sesungguhnya niyahah adalah menyaringkan suara dengan an-nadb, adapun an-Nadbsendiri adalah mengulang-ngulang meratapi dengan suara (atau menyebut berulang-ulang) tentang kebaikan mayyit. qiil (ulama juga ada yang mengatakan) bahwa niyahah adalah menangisi mayyit disertai menyebut-menyebut kebaikan mayyit”. Ashhab kami (ulama syafi’iyah kami) mengatakan : “haram menyaringkan suara dengan berlebih-lebihan dalam menangis”. Adapun menangisi mayyit tanpa menyebut-menyebut dan tanpa meratapinya maka itu tidak haram”. (al-Adzkar lil-Imam an-Nawawi [147].)


(Dokumen Pemuda TQN Suryalaya News, Sumber: ummatipress.com oleh: Agung Gusti)

Posting Komentar

Unknown mengatakan... 2 April 2013 pukul 22.21

assalamualaikum....
salam dari nganjuk semoga aswaja bisa istiqomah dan mudawamah....

http://alfattahpule.com

Unknown mengatakan... 2 April 2013 pukul 23.44

@Aula Rismadona wa'alaikumsalam wr wb, salam ukhwah dari kami di Suryalaya, terimakasih atas kunjungan akhi, semoga kita semua selalu istiqomah di jalan aswaja...aamiin... wallohumuafik ila aqomutthoriq wassalamu'alaikum wr wb

Unknown mengatakan... 2 April 2013 pukul 23.44

@Aula Rismadona wa'alaikumsalam wr wb, salam ukhwah dari kami di Suryalaya, terimakasih atas kunjungan akhi, semoga kita semua selalu istiqomah di jalan aswaja...aamiin... wallohumuafik ila aqomutthoriq wassalamu'alaikum wr wb

 
Top