Facebook akan
bertindak selektif terhadap konten yang tersaji di dunia virtual. Sebagai situs
jejaring sosial terbesar, Facebook akan menutup akses terhadap konten yang
berbau kekerasan.
Tindakan ini diambil setelah perusahaan yang dimiliki oleh Mark Zuckerberg
mendapatkan kritikan keras dari dewan penasehat facebook. Mengutip laman BBC
News, Kamis (2/5.2013), peringatan itu muncul setelah video kekerasan beredar luas
di Facebook pada hari Rabu (24/4) lalu.
Dalam video berdurasi satu menit tersebut, terlihat seorang wanita dipenggal
seorang pria bertopeng. Seketika itu suara menjerit dengan bahasa latin
terdengar. Video mengerikan ini ditengarai berasal dari Meksiko.
Video kekerasan ini juga dikeluhkan seorang mahasiswa di Universitas Belfast,
Ryan L. Keluhan ini dilaporkan ke BBC. Dalam laporannya tersebut, dirinya
mengatakan bahwa terdapat salah satu klip video yang menyebar ke seluruh
teman-temannya.
Ia mengatakan dirinya yang telah ditandai di Facebook sebagai tindakan yang tak
pantas. Namun, Ryan lantas dikirimi jawaban berikut. "Terima kasih atas
laporan Anda. Kami akan meninjau video yang dilaporkan, tapi ternyata tidak
melanggar Standard Komunitas Facebook tentang kekerasan grafis, yang mencakup
menggambarkan, merugikan seseorang atau suatu bentuk ancaman terhadap
keselamatan publik, maupun pencurian dan vandalisme. "
Video kekerasan lain yang lebih mengerikan juga sempat beredar di facebook.
Dalam klip video terlihat dua pria sedang dianiaya dengan menggunakan gergaji
dan pisau. Diduga, kedua pria tersebut adalah bagian dari jaringan penyelundup
obat untuk kartel Meksiko.
"Jaringan sosial sebelumnya menolak untuk melarang tayangan klip. Namun,
setiap orang punya hak untuk menggambarkan dunia di mana kita hidup," ucap
salah seorang Dewan Penasehat Facebook.
Sementara itu,sebuah organisasi asal Amerika (AS), Online Family Safety
Institute (Fosi) mengatakan bahwa video aksi kekerasan yang ada di Facebook
telah melewati batas. "Secara pribadi dan profesional saya merasa bila
facebook telah keliru," ucap Stephen Balkam, kepala eksekutif organisasi
Fosi.
Kritikan lain juga disampaikan Dr Arthur Cassidy. Mantan psikolog Yellow Ribbon
mengatakan bila video kekerasan yang ada di Facebook sangat merusak kehidupan
sosial. "Video tersebut dapat merusak psikologis untuk waktu yang
lama," tambahnya.
Masih menurut Arthur, dengan menonton video tersebut, emosi diri dapat
terpengaruh secara negatif. Hal ini juga dapat menyebabkan orang teringat akan
masa kelamnya. "Jika berkepanjangan, maka akan menimbulkan banyak efek,
termasuk pada anak dan orang dewasa secara psikis," pungkasnya.
sumber. jppn.com
Posting Komentar
Posting Komentar