(sambungan dari bagian Ke-74) | AJARAN KE-75 | SAYYIDI SYEIKH ABDUL QODIR AL-JAELANI QS. BERKATA :
Bertakwalah kepada Allah, taatilah Dia, milikilah kesucian hati, kendali diri,
kebiasaan memberikan hal-hal bermanfaat. Jauhkanlah penderitaan dan kemiskinan,
jagalah kesucian rohani, bergaullah dengan sesamamu, nasehatilah kaum muda
dengan kebaikan, jauhilah permusuhan dengan sahabat, jauhilah pula mereka yang
salik, dan bertolong-tolonganlah dalam hal-hal agama dan dunia. Hakikat
kemiskinan agamis berupa ketidak bolehan menyampaikan kebutuhan-kebutuhan
kepada sesamanya. Hakikat kekayaan agamis berupa ketidakbutuhan akan ciptaan,
semisal diri.
Tasawuf dicapai lewat kelaparan dan pematangan diri dari hal-hal
yang disukai dan dihalalkan. Jangan berpintar-diri di hadapan seorang darwis,
sebab unjuk pengetahuan membuatnya tidak senang. Bersikap lembutlah
terhadapnya, sebab kelembutan membuatnya senang.
Tasawuf didasarkan pada
delapan hal:
1. Kemurahan Nabi Ibrahim;2. Kepasrahan Nabi Ishak;
3. Kesabaran Nabi Ya'kub;
4. Doa Nabi Zakaria;
5. Kemiskinan Nabi Yahya;
6. Berpakaian Wool seperti Nabi Musa;
7. Berlanglang Buana seperti Nabi Isa;
8. Kesahajaan (Kesederhanaan) Nabi Muhammad saw
INSYA
ALLAH BERSAMBUNG KE BAGIAN KE-76
Posting Komentar
Posting Komentar