(sambungan dari bagian Ke-76) | AJARAN KE-77 | SAYYIDI SYEIKH ABDUL QODIR AL-JAELANI QS. BERKATA :
Bersamalah dengan Allah, seolah-olah tiada ciptaan. Bersamalah dengan ciptaan
seolah-olah tiada diri. Bila bersama Allah, Yang Maha kuasa lagi Maha agung,
tanpa ciptaan, Dia tercapai, dan jauh dari selain-Nya. Bila bersama ciptaan,
tanpa diri, keadilan tergapai, kebajikan terbantu, dan selamatlah dari
kekerasan kehidupan. Tinggalkanlah segala suatu di luar pintu, bila memasuki
pintu uzlah. Maka terlihat oleh mata batinmu temanmu dalam uzlah-mu,
terasakan hal di luar ciptaan, lenyaplah diri, dan digantikan oleh perintah-Nya
dan kedekatan-Nya. Maka ketidak-tahuanmu menjadi ketahuanmu, kejauhanmu menjadi
kedekatanmu, kediamanmu menjadi pengingatanmu akan-Nya, dan kebuasanmu menjadi
kekaribanmu.
Duhai! Tiada lagi tersisa di sana, selain Sang Pencipta dan
ciptaan. Maka jika Sang Pencipta telah dipilih, ucapkanlah:"Sesungguhnya
mereka adalah musuh-musuhku, kecuali Tuhan semesta alam."
(QS.26:77)Barangsiapa telah merasakannya, ia telah mengetahuinya.Ia ditanya,
"Bagaimana kepahitan mengatasi kemanisan?" "Mesti berupaya
menjauhkan kedirian. Duhai! Bila seorang mukmin berbuat kebajikan, maka
hewaninya tunduk kepada hati. Bila diri mencapai kesadaran hati, maka
berubahlah hati menjadi suatu rahasia; rahasiapun berubah menjadi kemusnahan;
kemusnahan berubah menjadi kemaujudan lain," jawabnya. "Kawan bisa
mencapai lewat setiap pintu.
Duhai! Peluruhan diri ialah mengingkari semua
ciptaan, merubah sifat menjadi sifat malaikat; lenyap dari sifat malaikat dan
kembali ke semula. Maka Tuhan menyiramimu sesuka-Nya, dan membajakmu
sesuka-Nya. Bila menghendaki peringkat ini, pilihlah Islam, dan tunduklah
kepada ketetapan-Nya, maka tergapailah ma'rifat, tersadarilah Ia, termaujudlah
diri di dalam-Nya, dan menjadilah diri milik-Nya. Kesalehan ialah karya satu
jam dan kebertarakan dua jam, sedang pengetahuan Allah adalah karya
abadi," lanjutnya.
INSYA
ALLAH BERSAMBUNG KE BAGIAN KE-78
Posting Komentar
Posting Komentar