Ada
seorang lelaki bengis mencaci maki Ahnaf bin Qais. Lelaki itu terus
mengikutinya sambil mengeluarkan kata-kata kotor sampai dia malu sendiri dan
berhenti dari mencaci maki.
"Wahai
kawan ," Sapa Ahnaf.
"Jika
masih tersisa sesuatu di hatimu, maka muntahkanlah sekarang saja agar para
ulama fiqih tidak mendengarmu sehingga mereka akan mengadilimu".
Ditanyakan
pada Hatim Al-Asham," Apakah tiap orang memiliki tanggungan ?"
"Ya,
kecuali dirinya," jawabnya.
Dikisahkan
bahwa Khalifah Ali bin Abi Thalib RA memanggil seorang budak dan budak itu
tidak menyahutinya. Beliau mengulanginya sampai tiga kali dan tetap tidak
mendapat respon. Khalifah melangkah mendekat dan melihat budak itu sedang
berbaring enak-enakan.
"Apakah
kamu tidak mendengar wahai bujang ?"
"Mendengar,"
Jawabnya ringan.
"Apa
yang membuatmu tidak menyahut ?"
"Saya
merasa aman dari ancaman siksamu, karena itu saya bermalas-malasan."
"Pergilah,
engkau bebas karena Alloh". Jawab Khalifah Ali RA.
Diriwayatkan
bahwa Syaikh Ma'ruf Al Kharqi ra. turun ke sungai Daljah untuk mengambil wudhu. Dia
letakkan mushaf dan jubah luarnya, tiba-tiba datanglah seorang wanita dan
mengambil dua barang itu. Ma'ruf melihat lalu membuntutinya.
"Wahai
saudariku, "sapanya. "Saya adalah Ma'ruf AL-Kharqi. Anda jangan takut
sebab anda tidak bersalah. Apakah engkau memiliki anak yang bisa membaca
?"
"Tidak."
"Sudah
menikah ?"
"Belum"
"Kalau
begitu, kembalikan mushaf saya dan ambilah baju itu".
Sekelompok
pencuri memasuki rumah Syaikh Abu AbduRrahman As-Sulami dengan terang-terangan.
Mereka berlagak seolah – olah tidak merasa takut. Mereka mengambil semua apa
yang dijumpainya. Abu AbduRrahman mengetahuinya, namun membiarkan mereka pergi
dengan begitu saja. Pada hari berikutnya dia keluar dan menemukan sesuatu yang
berkaitan dengan kasus pencurian.
"Ketika
saya melewati pasar,"jelasnya..,"saya melihat jubah saya pada
seseorang yang sedang menawarkannya. Saya segera berpaling dan tidak menoleh
kepadanya."
Ahmad
Al-Jariri berkata, "Saya kembali dari Makkah dan segera mendahului
Al-Junaid agar dai tidak menyulitkan saya (melayaniku sehingga membuatku sibuk
membalasnya). Saya ucapkan salam kepadanya kemudian meninggalkannya dan terus
beranjak pulang. Ketika saya shalat subuh di masjid, tiba-tiba dia berada di
shaf belakang saya. Selesai shalat, saya berkata kepadanya, "Kemarin saya
mendahuluimu supaya engkau tidak menyulitkan saya".
Dia
menjawab, "Itu adalah keutamaanmu dan ini adalah hakmu".
Abu
Hafsh pernah ditanya mengenai akhlak lalu dijawab, "Akhlak adalah apa yang
dipilihkan Alloh SWT untuk Nabi-Nya sebagaimana yang tertulis di dalam
firman-Nya :
خذ العفو وأمر بالعرف وأعرض عن الجاهاين
"Jadilah
pemaaf, dan suruhlah orang berbuat kebajikan, dan berpalinglah dari orang-orang
yang bodoh".
Bersambung ke bagian ketiga
Sumber: manakib.wordpress.com
Posting Komentar
Posting Komentar