PADANG
-- Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Gusti Muhammad Hatta mengaku
menggunakan smartphone atau telepon seluler pintar merek BandrOS anti
sadap buatan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
"HP ini buatan Pusat Penelitian Informatika LIPI dengan spesifikasi
antisadap, tapi saya tak pernah yang jahat-jahat. Saya tak mengatakan antisadap
oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)," kata Menristek Gusti Muhammad
Hatta saat memberi sambutan pada jamuan makan malam peserta Teknologi Tepat
Guna (TTG) Nasional ke XV di Padang, Rabu (26/9/2013) malam.
Menristek mengakui sudah memakai telepon genggam produk dalam negeri itu sejak
peringatan hari kebangkitan teknologi nasional pada Agustus lalu.
Smartphone BandrOS anti sadap baru beberapa menteri yang menggunakan,
rencananya untuk produksi massal dimulai pada 2014.
BandrOS sendiri diambil dari salah satu nama penganan khas daerah Jawa Barat
khususnya Bandung berbahan kelapa, tapi singkatan dari Bandung Raya Operating
System (BandrOS).
Fitur yang tersedia banyak, tapi bukan termasuk jenis android karena akan bisa
disadap. BandrOS memiliki sistem sendiri yang dirancang oleh Pusat Penelitian
Informatika LIPI.
"Anggota DPR juga sudah banyak yang pesan Smarphone BandrOS. Harganya jauh
lebih murah sekitar Rp 800 ribu, dibandingkan produk dari luar," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Menristek mengajak pemerintah daerah untuk terus
memanfaatkan potensi daerah dan mendorong pengembangan teknologi tepat guna
sehingga memberi nilai tambah.
"Selama ini, kita hanya menjual produk bahan mentah ke luar negeri,
setelah jadi kembali ke dalam negeri dengan harga mahal. Artinya kita hanya
memperkerjakan orang saja," katanya. Jadi, kenapa tidak mengolah sendiri
dengan dilengkapi sentuhan teknologi, ujarnya.
Sumber: republika.co.id
Posting Komentar
Posting Komentar