TIDAK SEPANTASNYA PESULUK MENUNDA KEBAIKAN DAN AMALIYAH RUTIN~
Dan ketahuilah bahwasanya
bersegera melakukan kebaikan dan menjaga ibadah, dan selalu melakukan ta’at
adalah kebiasaan para Nabi SAW dan para aulia baik dalam awwal maupun akhir
perjalanannya.
Karena sesungguhnya Mereka adalah yang paling ma’rifat / mengenal
Allah. Maka tidak mengherankan jika Mereka yang paling banyak ibadahnya dan
paling ta’at dan paling takut kepada Allah Azza wa Jalla.
Karena sesungguhnya
menghadapnya hamba kepada Tuhannya dan ibadah hamba kepada Tuhannya menurut
kadar kecintaannya kepadaNya. Dan sesungguhnya kecintaan itu tergantung dari
besarnya ma’rifat´. Maka manakala seorang hamba lebih berma’rifat kepada
Allah maka sudah pasti ia lebih besar cintanya kepadaNya dan lebih banyak
ibadah kepadaNya.
Apabila engkau disibukkan
dengan mengumpulkan harta dunia dan disibukkan pula dengan menuruti hawa sehingga
mengesampingkan aurad/dzikir maka berjuanglah agar engkau mempunyai
sesaat untuk Tuhanmu pada pagi hari dan satu saat pada sore hari, dimana pada saat
itu engkau gunakan untuk bertasbih dan istighfar dan lain-lain dari
bermacam-macam keta’atan.
Dan sungguh telah diriwayakan
dari Allah Ta’ala sesungguhnya Allah berfirman , “Wahai anak Adam, jadikanlah
untukKu satu saat di awwal harimu dan satu saat di akhir hari maka akan Aku
cukupi apa yang diantara keduanya.
Dan ada pula keterangan yang
menyatakan bahwa sesungguhnya catatan amal perbuatan seorang hamba dihadapkan
kepada Allah Azza wa Jalla pada akhir hari. Maka apabila di dapat kebaikan pada
awwal hari dan kebaikan pada akhir hari maka allah berfirman kepada malaikat,
“hapuslah apa yang diantara keduanya. Yang demikian ini adalah kemurahan Allah
kepada kita dan kepada semua manusia akan tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahuinya.
Sumber: manakib.wordpress.com
Posting Komentar
Posting Komentar