Menu

TQN PP.Suryalaya

 

TIDAK SEPANTASNYA PESULUK MENUNDA KEBAIKAN DAN AMALIYAH RUTIN~

Dan ketahuilah bahwasanya bersegera melakukan kebaikan dan menjaga ibadah, dan selalu melakukan ta’at adalah kebiasaan para Nabi SAW dan para aulia baik dalam awwal maupun akhir perjalanannya. 
Karena sesungguhnya Mereka adalah yang paling ma’rifat / mengenal Allah. Maka tidak mengherankan jika Mereka yang paling banyak ibadahnya dan paling ta’at dan paling takut kepada Allah Azza wa Jalla. 
Karena sesungguhnya menghadapnya hamba kepada Tuhannya dan ibadah hamba kepada Tuhannya menurut kadar kecintaannya kepadaNya. Dan sesungguhnya kecintaan itu tergantung dari besarnya ma’rifat´. Maka manakala seorang hamba lebih berma’rifat kepada Allah maka sudah pasti ia lebih besar cintanya kepadaNya dan lebih banyak ibadah kepadaNya.
Apabila engkau disibukkan dengan mengumpulkan harta dunia dan disibukkan pula dengan menuruti hawa sehingga mengesampingkan aurad/dzikir maka berjuanglah agar engkau mempunyai sesaat untuk Tuhanmu pada pagi hari dan satu saat pada sore hari, dimana pada saat itu engkau gunakan untuk bertasbih dan istighfar dan lain-lain dari bermacam-macam keta’atan.
Dan sungguh telah diriwayakan dari Allah Ta’ala sesungguhnya Allah berfirman , “Wahai anak Adam, jadikanlah untukKu satu saat di awwal harimu dan satu saat di akhir hari maka akan Aku cukupi apa yang diantara keduanya.

Dan ada pula keterangan yang menyatakan bahwa sesungguhnya catatan amal perbuatan seorang hamba dihadapkan kepada Allah Azza wa Jalla pada akhir hari. Maka apabila di dapat kebaikan pada awwal hari dan kebaikan pada akhir hari maka allah berfirman kepada malaikat, “hapuslah apa yang diantara keduanya. Yang demikian ini adalah kemurahan Allah kepada kita dan kepada semua manusia akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.

Sumber: manakib.wordpress.com 

Posting Komentar

 
Top