Shalat awwabin merupakan
shalat sunnah yang disyariatkan dalam Islam. Waktu pelaksanaannya yaitu antara
setelah shalat Maghrib hingga menjelang isya'. Dinamakan dengan shalat Awwabin
karena pada waktu itu seorang hamba kembali kepada Allah, di saat orang lain
banyak yang melupakan‐Nya.
Karena itulah shalat ini disebut pula dengan shalat ghaflah (lupa) karena
kebanyakan orang melupakannya karena disibukkan dengan keperluan duniawi mereka
seperti makan malam, istirahat malam, tidur atau aktivitas duniawi
lainnya." (Lihat kitab Mughnil Muhtaj, juz I, halaman 224).
Waktu antara Maghrib dengan Isya' merupakan diantara waktu yang amat utama dan
waktu yang mustajab untuk berdoa di dalamnya. Karena itulah setiap muslim
dianjurkan untuk mengisi waktu tersebut dengan berbagai amaliyah yang
bermanfaat untuk meningkatkan ketakwaannya kepada Allah Ta'ala, misalnya dengan
membaca al‐Quran,
berdzikir maupun dengan melaksanakan shalat awwabin. (Lihatlah kitab I'anatuth
Thalibin, Juz I, halaman 258).
Adapun mengenai jumlah rakaat shalat sunnah
awwabin yaitu dengan enam rakaat dengan tiga kali salam, atau dilaksanakan dua
rakaat sekali salam sebanyak tiga kali. Walaupun begitu ada pendapat yang
mengatakan bahwa jumlah rakaatnya adalah dua puluh rakaat dengan sepuluh kali
salam, dan ada pula yang berpendapat empat rakaat bahkan dua rakaat.
Diantara
riwayat yang menjelaskan mengenai keutamaan shalat awwabin ini, terdapat pada
hadist berikut ini:
عن ابي هريرة قال قال رسول الله صلي الله عليه وسلم من صلي بعد المغرب ست ركعات لم يتكلم فيما بينهن بسوء عدلن له بعبادة ثنتي عشرة سنة قال ابو عيسي وقد روي عن عائشة عن النبي صلي الله عليه وسلم قال من صلي بعد المغرب عشرين ركعة بني ا1 له بيتا في الجنة (رواه الترمذي).اه
'An abii Hurairata Qaala: Qaala Rasuulullaah Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam:
Man Shallaa ba'dal maghribi sitta raka'aatin lam yatakallam fiihaa bainahunna
bisuuin 'udilna lahuu bi'ibaadati tsintai 'asyrata sanatan. Qaala Abuu 'Iisaa
wa qad ruwiya 'an 'Aaisyata 'anin Nabiyyi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam qaala:
man shallaa ba'dal maghribi 'isyriina rak'atan banallaahu lahuu baitan fil
jannah." (Rawaahut Tirmidzi). "Dari Abu Hurairah Radhiyallaahu 'Anhu,
Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Barangsiapa yang
shalat enam rakaat setelah maghrib dan selama itu a tidak berbicara keburukan,
maka hal tersebut dapat menyamai ibadah selama dua puluh tahun. Abu Isa
berkata, "Sungguh telah diriwayatkan dari Aisyah dari nabi Shallallaahu
'Alaihi wa Sallam, beliau bersabda, "Barangsiapa yang shalat dua puluh
rakaat setelah maghrib maa Allah Ta'ala akan membangunkan baginya rumah di
surga." (Sunan Tirmidzi, Juz II, halaman 298).
Sumber: santriclumut
Posting Komentar
Posting Komentar