Menu

TQN PP.Suryalaya

 

(Sambungan dari Bagian II)

Pendakian Spiritual Beliau
Beliau ra. bagaikan sumber mata air yang bening.-
Shaykh Ahmad al Faruqi berkata: 
Untuk engkau ketahui bahwa sesungguhnya para penjaga Surgawi menarik perhatian diriku karena mereka ingin aku tertarik kepada mereka. Mereka mempersiapkan diriku dalam perjalanan menembus ruang dan waktu di berbagai tingkatan dari para pencari. Aku menemukan bahwa Tuhan adalah esensi dari semua materi, sebagaimana orang-orang sufi telah menyatakannya. 

Kemudian aku menemukan Tuhan di dalam setiap materi tanpa adanya inkarnasi. Aku menemukan Tuhan bersama semua materi. Aku melihat Tuhan di atas segalanya.
Kemudian aku melihat Tuhan dan aku tidak melihat ada yang lain. Ini adalah maksud dari kesaksian atas keEsaan ,yang juga merupakan tingkatan nihil (non eksistensi/fana). Ini adalah tingkat pertama dalam kewalian, dan merupakan tingkatan tertinggi di permulaan Jalan ini. Panorama ini muncul pertama di horison, kemudian di dalam diriku. Kemudian aku diangkat ke tingkat kekekalan (eksistensi/baqa), ini adalah tingkat ke dua dalam kewalian. 

Ini adalah level dimana para wali banyak yang tidak membicarakannya karena mereka tidak menggapainya.

Mereka semua berbicara tentang level nihil (non eksistensi/fana), tetapi setelah tingkatan ini adalah level kekekalan (eksistensi/baqa). Di level ini aku menemukan esensi dari semua ciptaan adalah Tuhan dan esensi dari Tuhan adalah esensi dari diriku. Aku menemukan Tuhan disemua bentuk tetapi dalam realitasnya di dalam diriku. Aku diangkat ke tingkat yang lebih tinggi, untuk menemukan bahwa Tuhan bersama dengan semua ciptaan, tetapi dalam realitasnya Dia dengan diriku. 
Kemudian aku diangkat untuk melihat bahwa Dia mendahului segalanya, tetapi sesungguhnya Dia mendahului diriku. Aku kemudian diangkat lagi ke tingkatan bahwa Tuhan mengikuti segalanya. Tetapi dalam realitas Dia mengikuti aku. Aku melihat Dia di dalam semua ciptaan namun realitasnya Dia di dalam diriku. Kemudian aku melihat semua ciptaan dan aku tidak melihat Tuhan dan ini adalah akhir dari semua tingkatan kewalian dimana mereka membawa aku kembali ke permulaan. Kesimpulannya, mereka mengangkat diriku ke level nihil (non eksistensi/fana), kemudian ke level kekalan (eksistensi/baqa), kemudian mereka membawaku kembali ke level umum (awam) ini adalah level tertinggi dalam membimbing umat ke hadirat Ilahi. Ini adalah tingkat sempurna dalam bimbingan, karena cocok dengan tingkat pemahaman manusia. 

Aku telah menemani hari ini seseorang yang telah menggapai akhir dari akhir, kutub spiritual dari semua ciptaan, manusia yang sempurna, shaykh Muhammad al-Baqi. Melalui diri beliau aku menerima berkah luar biasa. Dengan berkahnya aku dianugerahi kekuatan untuk menarik perhatian yang mengijinkan aku untuk menyentuh semua manusia yang telah Tuhan ciptakan. Aku telah diberikan kehormatan untuk mencapai suatu tingkat yang mengkombinasi tingkatan akhir dan tingkatan awal. 

Aku telah mencapai semua tingkat dari para pencari dan aku telah mencapai akhir, ini adalah makna dari mencari nama dari ar-Rabb (Yang Maha Mendukung) dengan dukungan dari singa Allah (Asad Allah), Ali Bin Abi Thalib ra, semoga Allah memberkahi wajahnya. Aku diangkat ke tingkat Singgasana Ilahi, ini adalah tingkatan Realitas dari kebenaran Muhammad saw. Dengan dukungan Shaykh Bahauddin Naqshband. Kemudian aku diangkat lebih tinggi lagi , ke tingkat keindahan, ini adalah level kebenaran (haqiqi) dari kutub spiritual Muhammad saw, dengan dukungan ruh Nabi yang suci. 

Aku didukung oleh shaykh Alauddin al Attar, dari beliau aku menerima tingkatan dari kutub spritual terbesar dari Hadirat Muhammad saw. Kemudian perhatian surgawi dari Allah menarik diriku. Kemudian aku mendaki menuju sebuah tingkatan yang jauh sebelum kutub spiritual, spesial, dan tingkatan keaslian. Di sini dukungan dari pemberi syafaat Agung , shaykh Abdul Qadir Jailani, mendorong aku ke tingkatan keaslian dari yang asli. 

Kemudian aku diperintahkan untuk kembali ke bawah, selama dalam perjalanan menurun, aku melewati semua 39 Jalan spiritual yang berbeda dari Naqshbandi dan Qadiri. Aku melihat tingkatan semua shaykh dari Jalan tersebut. Mereka menyambut dan memberi penghormatan kepadaku. Mereka kemudian memberikan kepadaku semua perbendaharaan dan pengetahuan mereka yang berharga, yang menyebabkan terbukanya tabir dari realitas yang belum pernah sebelumnya diungkapkan kepada orang lain di zamanku. Kemudian dalam perjalanan kembali, aku bertemu Khidir as, beliau menghiasai diriku dengan pengetahuan surgawi sebelum aku mencapai tingkat kutub spiritual. 

Aku mendaki di berbagai waktu. Suatu saat aku mendaki di atas singgasana Ilahi. Aku diangkat sejauh jarak yang sama dengan antara singgasana Ilahi dengan bumi. 

Di sana aku melihat tempat Shah Naqshband q. kemudian aku melihat di bawah tempat beliau yaitu tempat dari berbagai shaykh. Aku melihat di atas beliau tempat imam dari keluarga Rasul saw dan para khalifah yang adil. Aku melihat tempat para Nabi di satu sisi dan di sisi lainnya Nabi kita Muhammad saw. Aku melihat semua malaikat mengelilingi mereka. Pendakian seperti ini sering terjadi pada diriku.


Oleh Dokumen Pemuda TQN Suryalaya
Sumber dari :  naqshbandi.org 


Posting Komentar

Unknown mengatakan... 15 September 2012 pukul 07.27

TRIMS PENJELASAN TENTANG IMAM RABBANI DAN IMAM KHOWAJIKAN, (UCAPAN TRIMAKASIH INI DARI IKHWAN2 PURWOREJO DAN YOGYAKARTA)

Unknown mengatakan... 15 September 2012 pukul 07.39

TRIMS PENJELASAN TENTANG IMAM RABBANI DAN IMAM KHOWAJIKAN, (UCAPAN TRIMAKASIH INI DARI IKHWAN2 PURWOREJO DAN YOGYAKARTA)

Suryalaya37 mengatakan... 15 September 2012 pukul 07.41

sama-sama kang..alhamdulillah Barokah Pangersa ABah... salam kembali buat ikhwan2 Purwurejo dan Yogyakarta...salam ukhwah dan persaudaraan selalu..

 
Top