Pendakian Spiritual Beliau
Beliau ra. bagaikan sumber mata air yang bening.- |
Shaykh Ahmad al
Faruqi berkata:
Untuk engkau
ketahui bahwa sesungguhnya para penjaga Surgawi menarik perhatian diriku karena
mereka ingin aku tertarik kepada mereka. Mereka mempersiapkan diriku dalam
perjalanan menembus ruang dan waktu di berbagai tingkatan dari para pencari.
Aku menemukan bahwa Tuhan adalah esensi dari semua materi, sebagaimana
orang-orang sufi telah menyatakannya.
Kemudian aku
menemukan Tuhan di dalam setiap materi tanpa adanya inkarnasi. Aku menemukan
Tuhan bersama semua materi. Aku melihat Tuhan di atas segalanya.
Kemudian aku
melihat Tuhan dan aku tidak melihat ada yang lain. Ini adalah maksud dari
kesaksian atas keEsaan ,yang juga merupakan tingkatan nihil (non
eksistensi/fana). Ini adalah tingkat pertama dalam kewalian, dan merupakan
tingkatan tertinggi di permulaan Jalan ini. Panorama ini muncul pertama di
horison, kemudian di dalam diriku. Kemudian aku diangkat ke tingkat kekekalan
(eksistensi/baqa), ini adalah tingkat ke dua dalam kewalian.
Ini adalah level
dimana para wali banyak yang tidak membicarakannya karena mereka tidak
menggapainya.
Mereka semua
berbicara tentang level nihil (non eksistensi/fana), tetapi setelah tingkatan
ini adalah level kekekalan (eksistensi/baqa). Di level ini aku menemukan esensi
dari semua ciptaan adalah Tuhan dan esensi dari Tuhan adalah esensi dari
diriku. Aku menemukan Tuhan disemua bentuk tetapi dalam realitasnya di dalam
diriku. Aku diangkat ke tingkat yang lebih tinggi, untuk menemukan bahwa Tuhan
bersama dengan semua ciptaan, tetapi dalam realitasnya Dia dengan diriku.
Kemudian aku
diangkat untuk melihat bahwa Dia mendahului segalanya, tetapi sesungguhnya Dia
mendahului diriku. Aku kemudian diangkat lagi ke tingkatan bahwa Tuhan
mengikuti segalanya. Tetapi dalam realitas Dia mengikuti aku. Aku melihat Dia
di dalam semua ciptaan namun realitasnya Dia di dalam diriku. Kemudian aku
melihat semua ciptaan dan aku tidak melihat Tuhan dan ini adalah akhir dari
semua tingkatan kewalian dimana mereka membawa aku kembali ke permulaan.
Kesimpulannya, mereka mengangkat diriku ke level nihil (non eksistensi/fana),
kemudian ke level kekalan (eksistensi/baqa), kemudian mereka membawaku kembali
ke level umum (awam) ini adalah level tertinggi dalam membimbing umat ke
hadirat Ilahi. Ini adalah tingkat sempurna dalam bimbingan, karena cocok dengan
tingkat pemahaman manusia.
Aku telah
menemani hari ini seseorang yang telah menggapai akhir dari akhir, kutub
spiritual dari semua ciptaan, manusia yang sempurna, shaykh Muhammad al-Baqi.
Melalui diri beliau aku menerima berkah luar biasa. Dengan berkahnya aku
dianugerahi kekuatan untuk menarik perhatian yang mengijinkan aku untuk
menyentuh semua manusia yang telah Tuhan ciptakan. Aku telah diberikan
kehormatan untuk mencapai suatu tingkat yang mengkombinasi tingkatan akhir dan
tingkatan awal.
Aku telah
mencapai semua tingkat dari para pencari dan aku telah mencapai akhir, ini
adalah makna dari mencari nama dari ar-Rabb (Yang Maha Mendukung) dengan
dukungan dari singa Allah (Asad Allah), Ali Bin Abi Thalib ra, semoga Allah
memberkahi wajahnya. Aku diangkat ke tingkat Singgasana Ilahi, ini adalah
tingkatan Realitas dari kebenaran Muhammad saw. Dengan dukungan Shaykh
Bahauddin Naqshband. Kemudian aku diangkat lebih tinggi lagi , ke tingkat
keindahan, ini adalah level kebenaran (haqiqi) dari kutub spiritual Muhammad
saw, dengan dukungan ruh Nabi yang suci.
Aku didukung
oleh shaykh Alauddin al Attar, dari beliau aku menerima tingkatan dari kutub
spritual terbesar dari Hadirat Muhammad saw. Kemudian perhatian surgawi dari
Allah menarik diriku. Kemudian aku mendaki menuju sebuah tingkatan yang jauh
sebelum kutub spiritual, spesial, dan tingkatan keaslian. Di sini dukungan dari
pemberi syafaat Agung , shaykh Abdul Qadir Jailani, mendorong aku ke tingkatan
keaslian dari yang asli.
Kemudian aku
diperintahkan untuk kembali ke bawah, selama dalam perjalanan menurun, aku
melewati semua 39 Jalan spiritual yang berbeda dari Naqshbandi dan Qadiri. Aku
melihat tingkatan semua shaykh dari Jalan tersebut. Mereka menyambut dan
memberi penghormatan kepadaku. Mereka kemudian memberikan kepadaku semua
perbendaharaan dan pengetahuan mereka yang berharga, yang menyebabkan
terbukanya tabir dari realitas yang belum pernah sebelumnya diungkapkan kepada
orang lain di zamanku. Kemudian dalam perjalanan kembali, aku bertemu Khidir
as, beliau menghiasai diriku dengan pengetahuan surgawi sebelum aku mencapai
tingkat kutub spiritual.
Aku mendaki di
berbagai waktu. Suatu saat aku mendaki di atas singgasana Ilahi. Aku diangkat
sejauh jarak yang sama dengan antara singgasana Ilahi dengan bumi.
Di sana aku
melihat tempat Shah Naqshband q. kemudian aku melihat di bawah tempat beliau
yaitu tempat dari berbagai shaykh. Aku melihat di atas beliau tempat imam dari
keluarga Rasul saw dan para khalifah yang adil. Aku melihat tempat para Nabi di
satu sisi dan di sisi lainnya Nabi kita Muhammad saw. Aku melihat semua
malaikat mengelilingi mereka. Pendakian seperti ini sering terjadi pada diriku.
Oleh Dokumen
Pemuda TQN Suryalaya
Sumber dari :
naqshbandi.org
Posting Komentar
TRIMS PENJELASAN TENTANG IMAM RABBANI DAN IMAM KHOWAJIKAN, (UCAPAN TRIMAKASIH INI DARI IKHWAN2 PURWOREJO DAN YOGYAKARTA)
TRIMS PENJELASAN TENTANG IMAM RABBANI DAN IMAM KHOWAJIKAN, (UCAPAN TRIMAKASIH INI DARI IKHWAN2 PURWOREJO DAN YOGYAKARTA)
sama-sama kang..alhamdulillah Barokah Pangersa ABah... salam kembali buat ikhwan2 Purwurejo dan Yogyakarta...salam ukhwah dan persaudaraan selalu..
Posting Komentar